AS dan Israel Temukan Pangkalan Militer Bawah Tanah Milik Iran, Jenderal Bagheri: Itu Hak Kami!

AS dan Israel Temukan Pangkalan Militer Bawah Tanah Milik Iran, Jenderal Bagheri: Itu Hak Kami!

TV pemerintah menayangkan adanya pangkalan di bawah pegunungan Zagros, Iran.-Twitter/@@no_itsmyturn-Disway.id

BACA JUGA:Bermutasi, Cacar Monyet Merambah 20 Negara

Dalam tayangan televisi itu menyebutkan pangkalan militer yang baru dibuat Iran Bernama "Kaman-22". Ini adalah pangkalan militer yang menampung pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan rudal dan mampu terbang setidaknya 2.000 kilometer.

Seperti diketahui, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi pada program drone Korps Pengawal Revolusi Islam Iran pada Oktober tahun lalu.

AS menuduh pengawal berada di balik serangan pesawat tak berawak September 2019 di kilang minyak Saudi, serta serangan pesawat tak berawak Juli 2021 di sebuah kapal komersial di lepas pantai Oman yang menewaskan dua awak.

Tudingan itu pun langsung dibalas oleh Pemerintah Iran, dengan menyebut AS begitu intervensi dengan hak dan kedudukan sejumlah negara di Timur Tengah. 

“Tidak terkecuali kami. AS dan Israel sama-sama punya ambisi perang. Mereka selalu menunjukan sentimen negatif untuk tujuan tertentu. Ini cara AS untuk menguasai minyak dan potensi Iran termasuk negara timur tengah lainnya,” tandas Jenderal Bagheri.  

Bermula dari tewasnya warga Inggris dan Rumania

Seorang warga Inggris dan seorang Rumania tewas ketika sebuah kapal tanker produk minyak yang dikelola Israel diserang pada Kamis di lepas pantai Oman. 

Pernyataan ini disampaikan sebuah perusahaan minyak Jumat 30 Juli 2021. Pernyataan itu menggambarkan adanya insiden yang ditudingkan Menteri Luar Negeri Israel. Iran sudah menjawab tudingan itu bahwa apa yang disebutkan mereka sama sekali tidak mendasar.

Sementara tudingan lain berisi bawah apa yang terjadi pada Mercer Street, kapal milik Jepang berbendera Liberia, dengan Zodiac Maritime milik Israel menggambarkan insiden itu sebagai dugaan pembajakan dan sumber di Pusat Keamanan Maritim Oman sebagai kecelakaan yang terjadi yang melibatkan Iran di dalamnya. 

Iran dan Israel telah menyangkal tudingan itu sedangkan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid terus berupaya meyakinkan negeri barat bahwa perlunya tanggapan keras terhadap insiden di mana 2 anggota awak, satu Inggris dan lainnya Rumania, terbunuh.

“Iran bukan hanya masalah Israel, tapi pengekspor terorisme, perusakan dan ketidakstabilan yang merugikan kita semua. Dunia tidak boleh diam menghadapi terorisme Iran yang juga merugikan kebebasan pelayaran," kata Lapid dalam sebuah pernyataan.

Sumber-sumber AS dan Eropa yang akrab dengan pelaporan intelijen mengatakan Iran adalah tersangka utama mereka atas insiden itu, yang menurut seorang pejabat pertahanan AS tampaknya dilakukan oleh pesawat tak berawak, tetapi menekankan bahwa pemerintah mereka sedang mencari bukti konklusif.

Al Alam TV, jaringan televisi berbahasa Arab pemerintah Iran, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan serangan terhadap kapal itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan Israel.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: