Iran Kirim Pesan Mengerikan untuk Pelaku Pembunuhan Sayyad Khodai

Iran Kirim Pesan Mengerikan untuk Pelaku Pembunuhan Sayyad Khodai

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh berbicara terkait keterlibatan pihak ketiga dalam terror kematian Sayyad Khodai, Selasa 31 Mei 2022.-Parstoday-Disway.id

BACA JUGA:Mendadak Erdogan Telpon Putin, Ini Isi Pembicaraannya

Hassan Sayyad Khodai adalah perwira menengah IRGC Iran berpangkat kolonel yang lahir pada 1972 di pusat kota Azerbaijan Timur.

Masa remajanya sudah dia habiskan di medan jihad. Usia 12 tahun dia sudah mengangkat senjata dalam perang Iran-Irak, itu juga setelah mengibuli petugas perekrutan relawan dengan menambah usianya.

Dia anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakaknya bercerita, keluarganya tidak pernah tahu bahwa dia mendapat banyak luka.

“Sebab dia tidak pernah cerita. Saya baru tahu setelah memandikan jenasahnya. Dia pernah mengalami patah tulang, dan tubuhnya penuh luka bekas peluru,” jelas salah satu keluarga Hassan Sayyad Khodai tanpa menyebutkan namanya.

BACA JUGA:Pembunuhan Bersenjata Terulang di Amerika, Kali ini Terjadi di Philadelphia

Setelah bergabung dalam Brigade Alquds yang dikomandoi Mayor Jenderal Qassem Soleimani, dia mendapat peran strategis dan sangat rahasia.

Dalam perang menghadapi ISIS di Suriah dan Irak, ia sebagai anak buah Mayjend Soleimani tampil gemilang dan selalu berhasil menjalankan tugas-tugas rahasia.

ISIS kacau balau dan misi proxi AS dan Zionis di Irak dan Suriah jadi berantakan. Mossad pun menaruh dendam kesumat padanya sejak itu.

Begitu sang panglima gugur melalui teror AS, Sayyad Khodai ditarik kembali ke Iran dan diberi jabatan sebagai Deputi Menteri Riset dan Pengembangan Teknologi Organisasi Industri Pertahanan.

Kecerdasan kolonel muda yang kenyang pengalaman bersama Jenderal Soleimani di medan tempur ini diperlukan untuk memperkuat angkatan perang Iran masa depan.

Meski sebagai perwira dan memegang jabatan penting di Kementerian Pertahanan dia tidak banyak dikenal, bahkan termasuk oleh rakyat Iran sendiri.

Sebab memang ia bekerja dalam senyap. Foto-fotonya saat bertugaspun sangat sulit ditemui. Dia lebih sering berpakaian sipil dan tinggal dengan mengontrak apartemen sederhana di gang sempit bercampur dengan masyarakat ekonomi tengah di pinggiran timur Tehran.

Mobilnya pun produk nasional Iran dengan tipe yang paling murah. Setelah diincar Israel bertahun-tahun, pada Minggu 22 Mei 2022 ia ditembak saat hendak memarkir mobil di depan rumahnya.

Langkahnya berhasil dihentikan selamanya. Dua pengendara motor menembaki tubuhnya. Lima butir peluru bersarang di dadanya dan seketika mati di tempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: