Ayatullah Khamenei Titip Pesan ke Paus Fransiskus, Ini Tentang Palestina

Ayatullah Khamenei Titip Pesan ke Paus Fransiskus, Ini Tentang Palestina

Pemimpin Hauzah Ilmiah Qom, Iran, Ayatullah Alireza A'rafi di pertemuan dengan Pemimpin Umat Katolik Dunia, Paus Fransiskus di Vatikan menyampaikan pesan lisan Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatullah Khamenei kepada Paus.-Parstoday -Disway.id

Pesan lisan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam kepada Paus, pemimpin Katolik dunia, memiliki makna mengingat sikap Paus sebelumnya dalam berbagai isu global. 

Paus telah berulang kali menyerukan penyelesaian krisis regional dan internasional dan perhatian negara-negara besar terhadap masalah-masalah global. 

Pada saat yang sama, dimensi religius Paus sebagai pemimpin Katolik terkemuka di dunia, yang memiliki populasi yang signifikan, telah membuat ucapannya memiliki pengaruh dalam skala besar.

Di antara tindakan Paus, yang juga disebutkan dalam pesan lisan Ayatullah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, adalah upayanya untuk melunakkan hubungan antara Islam dan Kristen, serta dialog antaragama untuk lebih memahami masing-masing dan kebutuhan akan hidup berdampingan secara damai antar agama yang berbeda. 

Pada Februari 2019, Paus Fransiskus menandatangani deklarasi bersama "Persaudaraan Umat Manusia" dengan Sheikh Ahmad al-Tayyib, Imam Masjid Al-Azhar di Mesir,. Ia mengharapkan perdamaian dunia, dan mengutuk kekerasan agama dan segala bentuk kekerasan lainnya.

Di sisi lain, posisi Paus dalam masalah Palestina dan kecamannya terhadap tindakan kriminal rezim Zionis sangat dibutuhkan. 

Terlebih, Paus Fransiskus mengutuk pembantaian warga Palestina Mei 2018 di perbatasan antara Wilayah Pendudukan dan Gaza sebagai protes atas relokasi kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. 

Di mana sekitar 60 warga Palestina terbunuh, dan mengatakan pembunuhan itu hanya menambah kekerasan. Dan ini meminta dialog antara kedua pihak dan mengembalikan keadilan dan perdamaian ke Asia Barat.

Paus di pidatonya di Bundaran Saint Peter kepada ribuan orang yang hadir mengatakan, dirinya menyampaikan duka dan kesedihan bagi korban tewas dan terluka warga Palestina. “Saya berdoa bagi mereka yang menderita akibat insiden ini,” tuturnya.

“Saya ulangi lagi, penggunaan kekerasan tidak akan berujung pada perdamaian. Perang, akan meningkatkan peperangan dan kekerasan,” imbuh Paus.

Paus pada Mei 2021, menyusul serangan keji rezim Zionis ke Jalur Gaza, di pidatonya menyebut hilangnya nyawa sejumlah manusia tak berdosa yang mencakup anak-anak sangat mengerikan. 

Kekejaman rezim Zeonis tidak dapat diterima dan menjadi tanda kehancuran masa depan. “Saya tidak tahu akan kemana kebencian akan berakhir,” tandas Paus.

Penekanan Rahbar atas pentingnya melanjutkan sikap Paus Fransiskus dalam membela kaum tertindas di dunia, khususnya Palestina dan Yaman juga ditekankan mengingat pendekatan Paus di masalah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: