Belanja Non Operasional Tembus Rp 620 Triliun, Jokowi: Segera Kurangi!

Belanja Non Operasional Tembus Rp 620 Triliun, Jokowi: Segera Kurangi!

Presiden Tugaskan Tiga Menteri untuk Kumpulkan Korban Pelanggaran HAM Berat-Instagram/@jokowi-Instagram/@jokowi

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta, agar anggaran belanja non operasional yang tidak berhubungan langsung dengan program pemerintah agar dikurangi. 

Sebab, berdasarkan catatan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), anggaran belanja non operasional mencapai Rp620 triliun.

Permintaan Jokowi ini diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa usai Rapat Terbatas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 di Istana Negara, Kamis 15 April 2022.

BACA JUGA:Pesawat Tempur Rafale Bakal Dilengkapi 'Smart Bom' Buatan Pindad, Seperti Apa Kehebatannya?

BACA JUGA:Lion Air Terbang Kembali Rute Jogja-Pontianak PP Mulai 22 April 2022

"Agar belanja operasional ini kualitas belanjanya harus ditingkatkan, utamanya belanja-belanja yang tidak langsung pada program untuk dikurangi," kata Suharso ditulis Jumat 14 April 2022.

Selain itu, kata Suharso, kepala negara juga meminta agar penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dievaluasi lagi.

Sebab, Presiden ingin alokasi dana itu digunakan dengan lebih tajam.

"DAK memerlukan penajaman secara tematik dan lokus prioritasnya, kemudian efektivitas dari program itu sendiri," ujarnya.

BACA JUGA:15 Ribu Ton Daging Kerbau dari India Tiba Akhir April 2022, Bulog: Buat Kebutuhan Lebaran

BACA JUGA:Catat! Selama 4 Hari, Jalur Puncak Bogor Akan Kembali Diterapkan Aturan Ganjil-Genap

Suharso menambahkan, Presiden Jokowi menilai selama ini penggunaannya habis di daerah, namun belum maksimal dampaknya ke pembangunan.

"Penggunaan DAK juga diharapkan bisa sinkron dengan program nasional. Misalnya untuk membangun jalan di daerah yang terhubung dengan jalan nasional," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: