Erick Thohir dan Sandiaga Uno Berpeluang Mundur dari Kabinet Jokowi

Erick Thohir dan Sandiaga Uno Berpeluang Mundur dari Kabinet Jokowi

Ilustrasi: Presiden Jokowi dan dua menterinya Erick Thohir dan Sandiaga Uno-Syaiful Amri/Disway.id-

Direktur Eksekutif Lembaga Emrus Corner itu menambahkan, koalisi partai untuk mengusung Erick Thohir maupun Sandiaga Uno tentu berkaca pada banyak sisi. Pertama popularitas, elektabilitas dan kedua modal logistik.

”Ini bukan persoalan mudah. Karena partai memiliki agenda tersendiri. Belum lagi kalkualasi menang kalah, menang dapat apa. Negosiasi tidak gampang. Sangat menyita waktu dan menggangu kinerja,” imbuhnya.  

Meski pun, sambung Emrus, tidak ada larangan bagi para kandidat yang berniat maju dalam kapasitas sebagai menteri

”Bisa saja cuti saat kampanye. Lima atau 10 hari, bisa saja ambil cuti, apakah mengganggu saya pastikan mengganggu dengan tugas utamanya sebagai pembantu Presiden,” terangnya. 

BACA JUGA:3 Partai Langsung ‘Loyo’ setelah Jokowi Amputasi Spekulasi Liar Penundaan Pemilu 2024

Emrus menyarankan, usulkan saja wakil menterinya merangkap sebagai menteri, atau wakil menteri kewenangannya ada di sekjen atau merangkap. 

”Kalau soal profesionalitas, pasti profesional dan produktif, dibandingkan dengan negosiasi politik. Kenapa? Karena sekelas sekjen atau dirjen sudah terbiasa dengan tugas. Lebih efesien,” jelasnya. 

Intrik politik juga akan menyita perhatian publik. ”Apa sudah siap. Soal melobi partai itu tidak gampang lho. Apalagi memutuskan kandidat.  Kalau bukan orang partai, sulit juga,” kata dia. 

Presiden Jokowi sambung Emrus diyakini akan terus memantau konstelasi politik dan perkembangan yang terjadi di lingkaran kabinet. 

Terutama para menteri yang terus mengembangkan sayapnya, bergerilya mencari dukungan partai dan masa. Belum lagi persoalan popularitas yang harus ditingkatkan. 

”Sekali lagi cukup menyita energi dan modal. Maka jangan tanggung, kerjakan dulu yang prioritas,” imbuhnya.     

Ketika ditanya Presiden Jokowi merapat ke siapa? Emrus menekankan Jokowi akan mendukung kandidat yang sustainable.

”Beliau menginginkan presiden mendatang melanjutkan tongkat estafet pembangunan 2 periode yang telah dikerjakan. 

Jokowi juga punya pengaruh yang besar dalam suksesi Pilpres 2024. ”Tidak bisa anggap remeh, karena beliau memiliki basis masa rill yang dapat digerakan setiap saat,” papar Emrus.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: