CEO GM Korea Selatan Tersangkut Kasus Tenaga Kerja Ilegal, Pengadilan Sempat Keluarkan Larangan Bepergian

CEO GM Korea Selatan Tersangkut Kasus Tenaga Kerja Ilegal, Pengadilan Sempat Keluarkan Larangan Bepergian

CEO GM Korea Selatan Kaher Kazem tersangkut kasus tenaga kerja ilegal, pengadilan sempat keluarkan larangan bepergian.-gm-

JAKARTA, DISWAY.ID – Setalah 16 bulan CEO GM Korea Kaher Kazem dikenakan sanksi pelarangan meninggalkan Korea Selatan akhirnya dicabut.

Sanksi yang dikenakan pada warga negara Australia ini terkait dengan tuduhan menggunakan tenaga kerja illegal.

Kazen diadili oleh pengadilan Korea Selatan karena dituduk telah melanggar undang-undang perburuhan.

Dalam pengadilan tersebut, General Motor mempekerjakan sekitar 1.719 orang dari 24 subkontraktor di pabriknya dalam rentang waktu September 2017 dan Desember 2020. 

BACA JUGA:16 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Sumatera Barat, Jaringan Kelompok Belum Terbongkar

Kantor pusat pabrikan mobil  asal Amerika yang di Seoul ini diduga menginstruksikan untuk menggunakan tenaga kerja ilegal.

Akibat tuduhan tersebut dan untuk memperlancar penyelidikan, Kementerian Kehakiman Korea Selatan mengeluarkan larangan perjalanan pada CEO GM Korea pada tahun 2020.

BACA JUGA:Ayah di Solo Cabuli Anak Kandung, Menteri PPPA Beri Kecaman Keras

Dilansir dari koreaherald.com, Kementerian Kehakiman kemudian memberlakukan larangan perjalanan lain dalam jangka waktu tertentu.

Awal bulan ini, kementerian mengeluarkan larangan perjalanan ketiga pada Kazen setelah pengangkatannya sebagai wakil presiden SAIC-GM yang merupakan usaha patungan GM dengan pabrikan mobil asal China.

BACA JUGA:Buruan Ganti! Telkomsel Upgrade Layanan 3G ke 4G LTE di 90 Kota/Kab Mulai Maret-Mei 2022

Larangan tersebut berlaku pada bulan Juni 2021 dan Kazem langsung mengajukan banding atas keputusan tersebut.

Keputusan pengadilan terbaru tampaknya telah mempertimbangkan sentimen investor tentang otoritas Korea yang terus memberlakukan larangan perjalanan pada eksekutif asing.

Kazem, yang memimpin GM Korea pada September 2017, telah melakukan upaya untuk meningkatkan profitabilitas sehingga mampu mengurangi kerugian pabrik ini sembari memperkenalkan produk terbarunya termasuk Chevrolet Volt yang merupakan mobil listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait