Cerita Gadis ABG di Kudus Tergiur Video Indra Kenz Hingga Kehilangan Rp 2,5 Miliar

Cerita Gadis ABG di Kudus Tergiur Video Indra Kenz Hingga Kehilangan Rp 2,5 Miliar

Polisi Beri Panggilan Kedua untuk Guru Trading Indra Kenz yang Bernama Fakarich-Indra Kenz -YouTube Channel

KUDUS, DISWAY.ID-- Mendapatkan keuntungan besar dan cepat menjadi impian banyak orang.

Begitu juga untuk menggambarkan nasib dialami gadis ABG asal Kudus, Jawa Tengah, VS (18) saat ini.

Dirinya kehilangan uangnya Rp 2,5 miliar.

Gara-garanya, VS menurut ceritanya, melakukan investasi binary option melalui aplikasi Binomo yang diafiliatori Indra Kenz.

Kehilangan sebesar itu, parahnya lagi uangnya uangnya hanya waktu tiga bulan langsung habis.

Rupanya, VS baru menyadari sudah tertipu investasi bodong.

Gadis yang sehari-sehari berbisnis jualan online itu pun, terjebak investasi bodong bermula tergiur video youtube Indra Kenz.

Dia kini melaporkan kasus yang dialaminya ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Jawa Tengah.

Kuasa Hukum VS, Ahmad Triswadi, mengungkapkan, korban tergiur melakukan investasi yang belakangan diketahui ilegal, berawal dari seringnya kliennya itu menonton video di channel Youtube milik Indra Kenz.

Tayangan video itu memperlihatkan tawaran yang menggiurkan tentang bisnis investasi melalui sebuah aplikasi trading.

Dari tayangan-tayangan itu pula dijanjikan para membernya mendapatkan hasil lebih dari investasi yang didepositkannya.

BACA JUGA:Pasar Mutiara Garuda Teluknaga Terbakar, Petugas BPBD Tangerang Investigasi

“Korban saat itu terus mengikuti program yang ada di video Youtube Indra Kenz itu,” katanya, Senin 28 Maret 2022, dilansir dari laman murianews. com

Korban yang saat itu tergiur lantas mendaftar menjadi member dan mengikuti langkah-langkah yang diberikan Indra Kenz.

Usai terdaftar, korban pun ikut dalam suatu grup aplikasi Telegram yang dinamakan Trabar (trading bareng).

"Itu satu ruangan Trabar dalam grup Telegram dengan mentor Indra Kenz. Yang berisi berbagai penjelasan mulai deposit, profit, untuk narik keuntungan, dan yang lain,” ujarnya.

Korban pun lantas memutuskan untuk melakukan deposit di trading online melalu ponsel.

Awalnya saat deposito yang dilakukan masih minim, investasi yang dilakukan korban kerap menuai profit keuntungan.

“Tapi setelah deposito agak banyak, itu mulai curiga mulai susah untuk mendapatkan profit. Diduga ada setting yang mengakibatkan ketika profit pun juga tidak bisa ditarik. Sehingga korban sangat dirugikan,” ungkapnya.

Merasa dirugikan, korban lantas melaporkannya ke Direskrimsus Polda Jateng tertanggal 8 Maret 2022.

Menurutnya, respon Polda Jateng sendiri cukup cepat setelah di tanggal 22 Maret 2022 korban sebenarnya akan dilakukan pemeriksaan, namun saat itu terkendala korban yang tengah di rumah sakit.

“Akhirnya kami minta untuk ditunda. Dan rencananya Kamis akan dilakukan pemeriksaan di Polda. Kami harap kepolisian bisa menanganinya dengan cepat,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: