Biaya Hidup Bekasi ke 3 Termahal di Tanah Air, Begini Taggapan Warganya

Biaya Hidup Bekasi ke 3 Termahal di Tanah Air, Begini Taggapan Warganya

IQAir Ungkap Udara Kota Bekasi, Kualitas udara Kota Bekasi masuk dalam status tidak sehat dan harus menambahkan ruang terbuka hijau.-tuahta simanjuntak-

 

JAKARTA, DISWAY.ID – Bekasi belakangan menjadi perbincangan karena termasuk dalam wilayah dengan biaya hidup termahal.

 

Masuk Bekasi dalam daftar biaya hidup termahal berdasarkan hasil survey biaya hidup yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

 

Dalam survey yang dilakukan oleh BPS dengan indikator yang berkaitan diantaranya sewa tempat tinggal, biaya makan serta transportasi.

 

Dari hasil survey BPS tersebut Kota Bekasi menempati urutan ketiga dalam survey daerah dengan biaya hidup termahal.

BACA JUGA:Duh! Kemenhub Izinkan Maskapai Naikan Harga Tiket Jelang Mudik Lebaran

 

BPS menyebutkan dalam survey itu mengungkapkan bahwa pengeluaran per kapita di wilayah Bekasi adalah sebesar Rp 4.119.168, sedangkan untuk total rata-rata pengeluaran rumah tangga sebesar Rp 16.888.582.

 

Hal tersebut tentunya sangat mengejutkan warga Kota Bekasi terutama anak hitz kekinian yang semakin hari semakin meramaikan tempat gaul di Kota Bekasi.

BACA JUGA:Suzuki Berhasil Membukukan SPK Sebanyak 1.069 Unit di IIMS 2022, New Carry Pick Up Masih Menjadi yang Terlaris

 

Para remaja milenial Kota Bekasi mengungkapkan pendanganya terhadap hasil survey tersebut.

 

Salah satunya Wardha (24) yang merupakan karyawan swasta di Kota Bekasi, mengatakan bahwa hal itu masih belum sesuai dan masih berbanding terbalik dengan pendapatan warganya.

BACA JUGA:Jika Ingin Hidup Letakan Senjata, Peringatan Rusia Pada Pasukan Ukraina di Azovstal, Mariupol.

 

"Tidak sesuai dibanding Jakarta, karena Bekasi bukan Ibu Kota dan di Bekasi masih banyak penghasilannya dibawah rata - rata UMR," ucap Wardha.

 

Menurutnya saat ini para remaja milenial Kota Bekasi lebih mementingkan gaya hidup dengan standart yang tinggi namun tidak sesuai dengan pendapatan perbulannya, ditambah semakin banyaknya tempat hiburan yang membuat warganya semakin konsumtif.

BACA JUGA:Ekonomi Membaik, BI Tambah Uang Tunai Jadi Rp 202,7 Triliun untuk Lebaran

 

"Sebenarnya bagus semakin banyak tongkrongan, berarti semakin banyak yang melek bisnis. Tapi terkadang akhirnya membuat orang lebih konsumtif, terus jadi memaksakan diri standart gaya hidup tinggi," ungkapnya.

 

Ditemui secara terpisah Denny (23) menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut dikarenakan Kota Bekasi semakin hari saat ini semakin berkembang sama seperti Kota Jakarta.

BACA JUGA:Anies Baswedan Belum Beri Perintah Penambahan Tiket Gratis Mudik Lebaran 2022

 

"Ya sebenarnya saya setuju-setuju aja dengan pernyataan itu, soalnya gaya hidup di bekasi sudah sama seperti Jakarta karena disini kan juga kota metropolis semakin berkembang," ungkap Denny.

 

Namun Denny menjelaskan saat ini pendapatan di Kota Bekasi tidak semuanya bisa di samaratakan, masih ada perusahaan swasta yang belum mampu menggaji karyawanya dengan standart yang sudah ditentukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: