Nasi Uduk Babi Bikin Heboh, Waketum MUI: Jangan Biarkan Masalah Ini Menjalar!

Nasi Uduk Babi Bikin Heboh, Waketum MUI: Jangan Biarkan Masalah Ini Menjalar!

Pemilik nas uduk dendeng Babi sudah ganti Nama-Devina Hermawan-YouTube Channel

JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas ikut menanggapi viralnya nasi uduk lawuk dendeng babi yang heboh di Aceh.

Menurut Anwar, penjualan nasi uduk daging babi itu justru merusak persatuan serta kesatuan bangsa Indonesia.

Anwar sampai merasa heran kenapa bisa ada orang yang menjual nasi padang hingga nasi uduk dengan lawuk daging babi.

BACA JUGA:70 Warga Jakbar Ikuti Pelatihan Satpam, Disalurkan ke Berbagai Perusahaan

BACA JUGA:Syarat Wajib Naik Semua Pesawat Bulan Juni 2022, Simak Penjelasannya

Terlebih diketahui bahwa Padang dan Aceh merupakan wilayah yang dikenal sangat taat dengan ajaran agama Islam.

"Saya tidak tahu apa tujuan dibalik peristiwa rendang babi padang dan nasi uduk babi aceh ini," ujar Anwar Abbas dalam keterangan tertulisnya pada Kamis 16 Juni 2022.

"Karena semua kita sudah tahu bahwa yang namanya orang Padang dan orang Aceh tersebut adalah dua suku dan atau dua daerah yang masyarakatnya dikenal taat menjalankan ajaran agamanya yaitu Islam," sambungnya.

BACA JUGA:Dari Program JHT tiket.com 5 Hal Ini Perlu Diperhatikan, Liburan Wisata Domestik Makin Asyik?

BACA JUGA:Joe Biden Tambah Bantuan ke Ukraina Rp 14,6 Triliun, 18 Artileri Howitzer 155 mm Nyusul

Lebih lanjut, Anwar Abbas meminta pemilik warung makan tidak memberikan nama masakan yang menyangkut dua wilayah tersebut.

Dengan mengkaitkan wilayah "Padang" dan "Aceh" dengan makanan yang mengandung babi (non-halal) dapat menyinggung perasaan warga setempat.

Selain itu, pihak kepolisian juga diminta Anwar Abbas untuk menindak tegas pelaku usaha yang masih 'bandel' menjual makanan non-halal tersebut.

Apalagi bagi pelaku usaha yang masih mengkaitkan masalah SARA, diminta untuk segera ditindak tegas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads