Jaringan Moderat Indonesia Bela Gus Miftah Soal Agama Rendang: Jangan Terlalu Dibawa ke Eksklusivisme Agama!

Jaringan Moderat Indonesia Bela Gus Miftah Soal Agama Rendang: Jangan Terlalu Dibawa ke Eksklusivisme Agama!

Jaringan Moderat Indonesia Bela Gus Miftah Soal Rendang Tak Punya Agama-DH Entertainment-YouTube Channel

JAKARTA, DISWAY.ID - Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi membela pernyataan Gus Miftah soal rendang tidak punya agama.

Menurut Islah, jangan membawa permasalahan dari makanan ini ke ranah agama dan seolah-olah diklaim sebagai situs-situs agama yang tidak boleh ada intervensi dari agama lain.

Islah Bahrawi meminta pihak manapun tidak pelru lagi membesarkan kasus ini karena yang jelas ini hanya sekadar persoalan rasa dan lidah manusia.

BACA JUGA:Gawat! Kasus Harian Covid-19 di Jakarta Barat Meningkat, Ada yang Meninggal Dunia?

BACA JUGA:Kena Semprot UAH Soal Rendang Tak Punya Agama, Gus Miftah: Loh Salah Saya di Mana? Benda Mati Kan...

"Artinya, hal-hal seperti ini saya sepakat dengan Gus Miftah. Jangan terlalu dibawa ke eksklusivisme agama meskipun namanya rendang lah atau apa misalnya," kata Islah Bahrawi, dikutip Disway.id dari kanal YouTube DH Entertainment pada Selasa, 21 Juni 2022.

Kemudian Islah memberikan contoh, apabila ada seorang non muslim yang memasak rendang dengan menggunakan daging babi tetapi namanya bukan rendang melainkan semur.

Menurutnya semua itu kembali lagi hanya persoalan tentang nama saja dan jangan diidentikan dengan suatu agama tertentu.

"Bisa jadi kalau nasi biryani atau nasi kebuli orang-orang di Lebanon yang non Islam, bisa jadi lawuk yang ada di nasi itu babi juga gitu loh," papar Islah.

BACA JUGA:Jadwal Lengkap MotoGP Belanda, Quartararo Diunggulkan

BACA JUGA:Jadwal Lengkap Pramusim 2022 Manchester United, Liverpool Jajal Ten Hag di Laga Perdana

"Nah orang-orang Lebanon yang non-muslim itu kan juga memakan makanan non-halal, yang sama makananya dengan makanan orang-orang Arab yang muslim. Bedanya ada di ingridents-nya, di kandungannya," sambungnya.

Lebih lanjut, Islah melihat persoalan ini adalah tentang edukasi dan open minded alias keterbukaan berpikir manusia.

Islah juga melihat adanya makanan non halal yang diolah dengan cara masakan khas Melayu di Malaysia, tetapi tidak ada masyarakatnya yang marah atau protes.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads