Gus Miftah Minta Maaf

Gus Miftah Minta Maaf

Setelah ramai Gus Miftah mengomentari Rendang Babi. Gus Miftah akhirnya minta maaf apabila komentarnya itu menyinggung orang padang. --Instagram/gusmiftah

JAKARTA, DISWAY.ID-Setelah ramai dibincangkan bahwa dirinya menghina Masyarakat Padang, Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman meminta maaf.

"Saya bukan menghina Padang tidak. Catat ya, Padang salah satu ibu kota yang saya hormati. Tapi ketika kita berbicara rendang, rendang itu kan jenis makanan. Jengkol juga bisa di rendang, petai juga bisa direndang," kata Gus Miftah dalam tayangan youtube, dikutip Senin 20 Juni 2022. 

Gus Miftah minta maaf dan membantah keras jika ia dianggap menghina masyarakat Padang dengan ucapannya. "Kalau kemudian pernyataan saya soal rendang buat tersinggung, tentunya saya sebagai manusia biasa meminta maaf. Tidak ada niatan saya nyinggung kawan-kawan saya di Minang maupun Padang. Jadi ngak ada niatan itu," ujarnya.

BACA JUGA:Ramai Gus Miftah Pertanyakan Agama Rendang, Mendagri Era SBY: Jangan Asal Berkomentar, Bila..

Gus Miftah pun mencontohkan dengan Nasi Mandhi. Bahkan Gus Miftah mengajak kaum pendeta makan nasi Mandhi. "Jika ada yang ingin masak nasi mandhi pakai babi, itu urusan mereka. Bukan urusan saya," tegas Gus Miftah.

Tak hanya meminta maaf, Gus Miftah juga sempat bertanya pada bapak pendeta di sampingnya dengan membandingkannya dengan nasi Mandhi. "Jika ada yang ingin masak nasi mandhi pakai babi, itu urusan mereka. Bukan urusan saya," tegas Gus Miftah.

Sebelum itu, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyebut pertanyaan Gus Miftah soal sejak kapan rendang memiliki agama merupakan suatu hal yang tak berfaedah.

UAH justru menilai pertanyaan yang dilontarkan Gus Miftah itu justru seakan mengecilkan suatu tradisi dari wilayah terentu. Menurut UAH, pakaian serta alat-alat musik tradisional itu memang tidak punya agama, tetapi secara negara tetap diakui keberadaannya.

Masyarakat Indonesia pasti akan kesal apabila ada negara lain yang melakukan klaim terhadap batik atau alat-alat musik tradisional Indonesia. Terlebih jika yang mengklaim itu adalah negara tetangga, yakni Malaysia. Sudah pasti Indonesia langsung marah besar.

"Kalau batik diklaim sama Malaysia mau tidak? Tidak, orang Indonesia akan mengatakan batik itu budaya Indonesia," tutur UAH.

BACA JUGA:Sindiran UAH Soal Rendang Babi Dibalas, Gus Miftah: Ini Saya Lagi Makan Sama Pak Pendeta Gereja..

UAH yakin, hal-hal yang sudah melekat pada suatu tradisi atau budaya Indonesia pasti tidak akan ingin diklaim oleh negara-negara lain

Selain itu, UAH menganggap pertanyaan Gus Miftah soal sejak kapan rendang punya agama sama sekali tidak ada artinya. "Pertanyaannya sejak kapan batik punya kewarganegaraan? Kan sama saja. Artinya itu pertanyaan yang tidak berfaedah, kenapa? karena itu (rendang) sudah menjadi budaya yang melekat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: