Ancaman PHK Massal, Tiongkok Tiru Indonesia Beri Bantuan di Tengah Kebijakan Lockdown

Ancaman PHK Massal, Tiongkok Tiru Indonesia Beri Bantuan di Tengah Kebijakan Lockdown

Ini terjadi di Haining, Zhejiang, China dua hari lalu. Pria tua ini keluar saat lockdown dan ditangkap petugas keamanan, lalu dia “dikendalikan secara fisik” dengan cara kejam ini. -Twitter/@@bxieus -

BEIJING, DISWAY.ID - Pemerintah China hari ini mulai menyalurkan bantuan keuangan bagi pekerja yang terdampak ekonomi akibat kebijakan lockdown Covid-19.

Pemerintah China menyebut, bantuan ini untuk mempertahankan penghasilan ekonomi masyarakatnya di tengah wabah Covid-19 yang terus meluas.

Bantuan uang tunai itu diharapkan dapat membantu warga untuk membayar sewa rumah dan biaya hidup lainnya.

BACA JUGA: Tega! Tentara Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Tengah Bulan Suci Ramadan

Sebanyak 45 kota di China sekarang memberlakukan penguncian sebagian atau total. Kebijakan ini secara jelas membatasi pergerakan sekitar 370 juta orang warganya.

”Saya belum menerima gaji saya, saya tidak bisa membayar sewa dan membayar kartu kredit saya,” tulis warga Shanghai Li Zixi di Weibo sebuah aplikasi mirip Twitter 

Di kota utara Changchun, pengguna Weibo jeemoon-wendy menulis “Saya tidak punya penghasilan, bagaimana kalau mengirim tunjangan pengangguran?”.

BACA JUGA: 30 Jam Diburu, Pelaku Penembakan Kereta Bawah Tanah Tertangkap di Manhattan

Beberapa ekonom terkemuka terus menyerukan pemberian langsung, seperti yang terlihat di Amerika Serikat dan negara-negara berkembang seperti Brasil dan Indonesia yang dinilai berhasil dalam menekan gejolak ekonomi.

Dorongan pemberian subsidi seperti kebijakan yang dilakukan Presiden Jokowi dan jajaran kementerian di bawahnya menjadi contoh pemerintah China untuk mengurangi pengangguran dan kebangkrutan bisnis di negara komunis itu. 

Lima kota besar yang telah memberlakukan penguncian penuh atau sebagian dalam sebulan terakhir telah menawarkan pemotongan pajak dan subsidi untuk bisnis senilai 330 miliar yuan (S$71 miliar).

BACA JUGA: Dhia Ul Haq Tertangkap di Serpong Dini Hari, Abdul Manaf Dilepas, Seluruh Pelaku Bukan Mahasiswa

Pemerintah daerah di China telah mengirimkan paket makanan ke rumah tangga, tetapi cakupannya tidak merata. Kondisi ini terjadi di Shanghai dan kota-kota lain.

Kebijakan yang berfokus pada bisnis memperluas kesenjangan antara China dan ekonomi. Kesenjangan itu pernah terjadi pada tahun 2020, ketika Pemerintah Provinsi Beijing menolak memberikan subsidi untuk masyarakat saat virus corona menyebar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: bloomberg news