Pasokan Melimpah, Harga Minyak Mentah Dunia Kembali Melonjak 4 Persen

Pasokan Melimpah, Harga Minyak Mentah Dunia Kembali Melonjak 4 Persen

Harga minyak mentah dunia mengat pada perdagangan akhir pekan Jumat 29 April 2022-freepik-

JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak mentah dunia kembali melonjak pada perdagangan Kamis 14 April 2022, di tengah melimpahkan pasokan guna menenangkan kekhawatiran pasar. 

Dikutip dari Antara, minyak mentah berjangka Brent melambung US$4,14 atau naik 4 persen menjadi US$108,78 per barel. 

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat US$3,65 atau naik 3,7 persen menjadi US$104,25 per barel.

BACA JUGA: Biaya Haji 2022 Naik Jadi 39,8 Juta per Jamaah, Seperti Apa Hitungannya?

BACA JUGA: Jangan Panik! Biaya Haji 2022 Naik Jadi Rp 39,8 Juta, Tapi...

Dalam beberapa waktu terakhir pasar minyak mentah dunia mengalami pasang surut setelah pasokan minyak dari Rusia terhambat akibat invasi yang dilancarkan ke Ukraina. Pasalnya, Rusia diperkirakan memasok 1 juta hingga 3 juta barel per hari (bph).

"Pada akhirnya pasar menjalankan beberapa berita utama dari Rusia, yang menjadi lebih mengancam, dan itu terus semakin berisiko," kata Analis Price Futures Group Phil Flynn, seperti dikutip dari Antara, Kamis 14 April 2022.

Perusahaan perdagangan global utama berencana untuk mengurangi pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari Rusia pada 15 Mei mendatang. 

Hal ini dilakukan guna menghindari sanksi yang telah dijatuhkan Uni Eropa terhadap Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pihaknya dapat dengan mudah mengalihkan ekspor sumber daya energinya yang besar dari Barat ke negara lain seperti India.

BACA JUGA: Ancaman PHK Massal, China Tiru Indonesia Beri Bantuan di Tengah Kebijakan Lockdown

BACA JUGA: Atletico Madrid Tergusur di Wanda Metropolitano, Man City ke Semifinal Liga Champions

Badan Energi Internasional (IEA) pada Selasa 12 April 2022 mencatatkan penurunan proyeksi permintaan minyak di seluruh dunia. 

Oleh karena itu, IEA yakin peningkatan produksi global dapat mengimbangi kehilangan produksi minyak Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: