Gus Miftah Bilang Ada Orang Islam yang Ikut Makan Babi Diam-diam: Babi Harus Kristen, Kurma Harus Islam?

Gus Miftah Bilang Ada Orang Islam yang Ikut Makan Babi Diam-diam: Babi Harus Kristen, Kurma Harus Islam?

Gus Miftah turun prihatin dengan nasib 3000 karyawan Holywings saat ini. Ia pun memberikan sebuah petuah--Instagram/@gusmiftah

Hanya saja konteksnya akan menjadi berbeda apabila masakan atau makanan itu tadi dibuat untuk diperjualbelikan.

Gus Rofi'i meminta agar siapa pun orang yang berniat menjual makanan khas tradisonal Indonesia harus adanya rasa hormat atas penciptanya.

BACA JUGA:The Pogmentary, Film Dokumenter Paul Pogba yang Mengiris Hati Fans MU

Jika tidak ada izin atau obrolan yang jauh sebelum memperjualbelikan makanan khas tradisonal dengan logo tertentu maka bisa saja menimbulkan suatu permasalahan.

"Jadi begini, pertama mari kita hormati orang yang punya hak pencipta," kata Gus Rofi'i, dikutip Disway.id dari kanal YouTube AGISTA MEDIA CIANJUR pada Sabtu, 25 Juni 2022.

"Misalnya orang yang menciptakan lagu, nah itu kita ketika mau mencontoh ya harus menghormati yang punya lagu," sambungnya.

BACA JUGA:Innalillahi, Ini Daftar Korban Meninggal Bus Rombongan SDN Masuk Jurang di Tasikmalaya

Sama saja ketika seseorang ingin membuat rendang atau gulai dengan menggunakan daging babi dan ingin memperjualbelikan.

Perlu diperhatikan juga jangan sampai ada adat-adat tertentu yang merasa teringgung dengan usaha yang dibuat tanpa adanya izin terlebih dahulu.

"Walaupun kamu bikin rendang atau gulai babi, boleh, tapi ketika kamu memperjualbelikan tapi kamu pakai logo yang dibangun oleh orang-orang Minang dan Padang otomatis kan tersinggung mereka," tuturnya.

"Maka diperlukan kebesaran hati, jangan jiplak terus kemudian dibelokkan," ucap Gus Rofi'i menambahkan.

Pria yang juga merupakan penjual rawon asal kediri, Jawa Timur itu juga memberikan saran agar Sergio selaku penjual Bambiambo yang sempat viral jangan sampai mengulangi kesalahan itu lagi.

Dengan tidak menjual rendang babi dengan menggunakan logo Minang maka sama saja seperti bentuk penghormatan kepada masyarakat Padang.

"Nah maka dari itu mudah-mudahan melalui tayangan ini Mas Sergio betul-betul tidak mengulanginya lagi, terus apalagi sudah tutup dua tahun," ujar Gus Rofi'i.

"Sebagai apa? Sebagai penghormatan yang menciptakan masakkan Padang tadi itu, rendang itu, gitu lho," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: