102 Kerbau di Lebak Terjangkit PMK

102 Kerbau di Lebak Terjangkit PMK

Ratusan kerbau dan sapi di Lebak Banten terjangkit PMK, Selasa 28 Juni 2022-Ilustrasi -

LEBAK, DISWAY.ID-Sebanyak 306 ekor hewan ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Lebak positif terjangkit Penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lebak, Rahmat merinci ada 204 sapi dan 102 kerbau yang terjangkit PMK, dua diantaranya mati akibat PMK.

“Ya, sudah diambil sampel (hewan terindikasi) hasilnya positif. Kalau sampel positif, enggak bakal jauh pasti positif (PMK),” kata Rahmat, mengutip Radar Banten, Selasa 28 Juni 2022.

BACA JUGA:2 Hakim PN Lebak Tersangka Narkoba, Nyabu di Ruang Kerja PN Rangkasbitung

Ratusan hewan yang terjangkit PMK ini tersebar di beberapa kecamatan seperti Wanasalam, Malingping, Rangkasbitung dan Kalanganyar.

“Ratusan ekor hewan yang terjangkit, kita obati dan dipantau sampai sembuh dan wajib isolasi selama 15 hari. Hewan yang terjangkit PMK juga wajib dipisahkan antara hewan yang sakit dengan yang sehat,” katanya.

Menurutnya, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah masuknya PMK ke Lebak mulai dari menerbitkan surat edaran tentang kewaspadaan PMK hingga melakukan pengawasan kesehatan ternak ke sentra-sentra peternakan di 28 Kecamatan di Lebak.

“Pengawasan dan pemeriksaan ribuan hewan ternak seperti sapi, kerbau, domba dan kambing terus kita lakukan,” katanya.

Sementara itu Didi peternak kerbau di Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar mengaku mulai resah hewan ternaknya akan terjangkit PMK. Karena itu, kesehatan hewan lebih diperhatikan terutama kebersihan kandang.

“Alhamdulilah sejauh ini kerbau-kerbau saya pada sehat. Sedikit ada gejala langsung diobati. Kebersihan lungkungan kandang juga lebih diperhatikan, khawatir juga terkena ternak kena PMK,” katanya.

PMK merupakan yang disebabkan oleh virus dengan angka kesakitan 100 persen yang ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi dan kulit di sekitar kuku dengan angka kematian tinggi pada hewan rentan muda/anakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: