Idul Adha Diperdebatkan, Ada Masjid di Berlin Jerman Akui LGBTQ, Shaf Salat Dicampur Laki-laki dan Perempuan
Ilustrasi, Keindahan kota Berlin, Jerman. Dikabarkan Masjid Ibn Rusyd-Goethe di Berlin telah membuat pengakuan terhadap LGBTQ-Florian Wehde-Unsplash
BERLIN, DISWAY.ID-- Saat Hari Raya Idul Adha di Indonesia diperdebatkan karena berbeda dengan di Arab Saudi, ada sebuah Masjid di Berli, Jerman, mengakui komunitas Lesbi, Gay, Biseksual, Transgender, dan Queer (LGBTQ).
Masjid tersebut bernama Masjid Ibn Rusyd-Goethe yang letaknya berada di Berlin, Jerman.
Sebagaimana dilansir Disway.id dari DW, Masjid di Berlin tersebut dilaporkan telah mengibarkan bendera atau simbol LGBTQ itu.
BACA JUGA:Rugi Ratusan Juta! 46 Jemaah Haji Furoda Indonesia Dideportasi Arab Saudi, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Tagar #JokowiBikinMalu Trending di Twitter, Dipicu Muncul karena Hal Ini
Simbol LGBTQ tersebut dikibarkan di depan sekelompok kecil orang. Bukan hanya itu saja, shaf yang seharusnya dipisah antara Laki-laki dan Perempuan, justru dicampur.
Sehingga, barisan shaf salat di Masjid di Berlin tersebut dicampur antara laki-laki dengan perempuan.
Kabarnya, tindakan Masjid di Berlin itu telah dilihat dan diakui oleh Senator Kebudayaan Berlin, Klaus Lederer.
Para peserta yang hadir melihat persaksian tersebut juga mengenakan stiker bertuliskan "Cinta itu Halal".
Media tersebut melansir, akan ada serangakaian acara LGBTQ yang skalanya cukup besar, yang telah dijadwalkan akan berlangsung di Berlin pada Juli 2022.
Salah satu dari enam Imam Masjid di Berlin, Mo el-Ketab menyebut bahwa ruang itu dimaksudkan untuk menjadi "tempat aman bagi orang-orang yang berbeda".
Dengan begitu, mereka (kaum LGBT) juga dapat mengalami sisi spiritual kehidupan mereka masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: