Idul Adha Diperdebatkan, Ada Masjid di Berlin Jerman Akui LGBTQ, Shaf Salat Dicampur Laki-laki dan Perempuan

Idul Adha Diperdebatkan, Ada Masjid di Berlin Jerman Akui LGBTQ, Shaf Salat Dicampur Laki-laki dan Perempuan

Ilustrasi, Keindahan kota Berlin, Jerman. Dikabarkan Masjid Ibn Rusyd-Goethe di Berlin telah membuat pengakuan terhadap LGBTQ-Florian Wehde-Unsplash

Ia menyerukan agar Masjid lain dapat mengibarkan bendera LGBTQ bersamaan dengan acara itu.

BACA JUGA:Kenapa Idul Adha di Indonesia Diperdebatkan? Ustaz Adi Hidayat: Suka Agak Keliru, Sebagian Orang Mengatakan...

BACA JUGA:Ini Fakta di Balik Foto Anies Baswedan Disuapi Seorang Pria, Isu LGBT Terbantahkan?

"Saya berharap banyak masjid lain juga akan mengibarkan bendera dengan cara ini atau memberikan tanda-tanda positif lainnya bagi komunitas LGBT,” ujar Mo el-Ketab, di laman DW, dikutip Senin, 4 Juli 2022.

Bendera LGBT itu akan tetap ada hingga akhir Juli 2022, situs web LGBTQ Queer.de melaporkan.

Sementara sebagian besar dunia merayakan bulan kebanggaan pada bulan Juni, ibukota Jerman akan mengadakan dua acara besar LGBTQ pada bulan Juli.

Salah satunya adalah Festival Lesbian dan Gay pada 16 dan 17 Juli, sedangkan yang lainnya adalah Christopher Street Day (CSD) pada 23 Juli.

BACA JUGA:10 Bulan Nikahi Wanita Erayani Ngotot Kalau Dia Pria, Ibu Korban Bantah Anaknya LGBT

BACA JUGA:Film Lightyear Ditolak Arab Saudi Hingga Indonesia, Ini Karakter dan Adegan LGBT Penuh Kontoversi

Sementara itu, surat kabar Der Tagesspiegel di Berlin menyebutkan, penyelenggara telah merencanakan empat minggu acara yang dimulai dari peringatan protes Stonewall pada 28 Juni hingga Hari Christopher Street.

Anggota dewan CSD Marc-Eric Lehmann mengatakan bendera pelangi di masjid Ibn Rushd-Goethe mengirimkan "tanda yang sangat kuat" dan "sangat penting" untuk menemukan tempat bagi agama di komunitas LGBTQ.

"Orang queer juga bisa religius dan percaya pada Tuhan," katanya. "Kita seharusnya tidak hanya berbicara tentang ruang aman di bar dan klub di Berlin, kita juga harus berbicara tentang ruang aman di tempat ibadah."

Masjid Berlin itu juga menjadi satu-satunya masjid liberal di Jerman yang mencampurkan shaf salat antara laki-laki dnegan wanita. Ini pertama kali didirikan hanya lima tahun yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: