Viral Ada Es Krim Anti Meleleh Meski Sudah Dibakar Api, Segini Harga Jualnya!

Viral Ada Es Krim Anti Meleleh Meski Sudah Dibakar Api, Segini Harga Jualnya!

Es Krim Anti Meleleh Viral di China-Handout--

JAKARTA, DISWAY.ID - Sebuah merek es krim mewah di China menjadi pusat perhatian setelah terungkap bahwa es tersebut sama sekali tidak meleleh dalam suhu panas atau ketika terkena api.

Dengan munculnya es tersebut, justru menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa yang ada di dalam produknya.

Awal pekan ini, sebuah klip video pendek viral menunjukkan seorang pengguna internet menguji es krim merek Zhong Xue Gao.

BACA JUGA:Reaksi Tegas Ketua DPR Sikapi Kasus Pencabulan di Ponpes Jombang, Polisi Diminta Tak Ragu Lakukan Ini

BACA JUGA:Hah! Pencipta Manga Yu-Gi-Oh Kazuki Takahashi Ditemukan Tewas Mengambang di Laut

Dari dalam video itu, terlihat adanya seseorang membakar sebagian es itu dengan korek api dan menunjukkan bahwa es krim itu sama sekali tidak meleleh.

Dalam video itu, muncul asap setelah es krim tersentuh api dan aroma makanan yang terbakar bisa tercium dari es itu.

Rekaman itu dirilis setelah posting media sosial lain mengklaim bahwa es krim rasa kelapa merek baysalt tidak meleleh pada suhu 31 derajat setelah lebih dari 50 menit.

Video yang sudah dilihat 500 juta kali di Weibo, menunjukkan es krim tetap dalam keadaan lengket dan tidak meleleh menjadi cair seperti es krim pada umumnya.

BACA JUGA:Ternyata, Penyanyi Viral Lagu Sikok Bagi Duo Tidak Mengetahui Arti Liriknya

BACA JUGA:Buya Yahya Tegaskan Hukum Berikan Daging Kurban ke Non Muslim, Ternyata...

Dilansir dari laman SCMP, es krim yang dijuluki “Hermes es krim”, Zhong Xue Gao yang berbasis di Shanghai telah populer di kota-kota besar di seluruh daratan, meskipun harganya relatif tinggi sekitar 20 yuan atau sekitar Rp 44 ribu untuk sebatang es krim, beberapa kali lipat dari harga kebanyakan para pesaingnya.

Beberapa es krim edisi perdananya dijual dengan harga 70 yuan (Rp 156 ribu) atau lebih tinggi.

Seorang petugas dari regulator lokal Biro Pengawasan dan Manajemen Pasar Shanghai mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka mengetahui video tersebut dan mengatakan sedang menyelidiki kasus tersebut, kata laporan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: