Rosti Simanjuntak ke Putri Chandrawati: Mana Tanggung Jawabmu Bu Putri? Semua Kebohongan!

Rosti Simanjuntak ke Putri Chandrawati: Mana Tanggung Jawabmu Bu Putri? Semua Kebohongan!

Ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak menangis histeris dan berteriak menyebut nama istri Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi jelang autopsi brigadir J-Deki/jambi-independent-

JAMBI, DISWAY.ID - Ibu kandung Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Rosti Simanjuntak meminta pertanggungjawaban Putri Chandrawati, istri dari Irjen Ferdy Sambo.

Sebelum pembongkaran makam Brigadir J untuk diautopsi ulang di TPU Sungai Bahar Rabu 27 Juli 2022, Rosti sempat berteriak histeris sambil menyebut nama Putri berulang kali.

“Mana Bu Putri, mana tanggung jawabmu bu putri, kebohongan semua, kamu seorang ibu, mana nalurimu seorang ibu, mana bu putri,” teriak Rosti.

Rosti Simanjuntak tak henti-hentinya meratapi kematian putra kesayangannya ini. 

"Dimana keadilan, dimana kamu Putri, kata kamu mau menjaga anak kita," ucapnya sambil  ditenangkan oleh adik Yosua yang bungsu, Bripda Mahareza Hutabarat.

BACA JUGA:Menangis Histeris! Ibu Brigadir J Sebut Nama Putri Chandrawati Sebelum Pembongkaran Makam: Di Mana Kamu Putri!

Seperti diketahui, versi polisi, Yosua alias Brigadir J ditembak Bharada E karena dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap Putri yang waktu itu masih sebagai istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Mulanya versi polisi, Brigadir J sempat disebut sebagai sopir Putri, ia tewas setelah ada aksi tembak menembak dengan rekan sesama anggota brimob yaitu Bharada E pada Jumat 9 Juli 2022.

Masih kata polisi, aksi bermula ketika Brigadir J ketahuan melakukan pelecehan seksual terhadap Nyonya Fredy Sambo yang bernama Putri, di kamar pribadi Putri di lantai 2 rumah dinas Kadiv Propam.

Bharada E diakui polisi menembak Brigadir J karena membela diri dari serangan peluru yang dimuntahkan Brigadir J. Bharada E selamat, Brigadir J tamat.

Keesokan harinya jenazah Brigadir J dibawa pulang oleh adik kandungnya yang juga polisi melalui bandara Sultan Thaha Jambi, tanpa pengawalan yang ketat, kata keluarganya.

Atas kejadian ini keluarga tak mau menerima begitu saja keterangan polisi. Pada Minggu (11/7) mereka membuka peti jenazah Brigadir J dan mendapati banyak fakta lain, kata kuasa hukum Kamaruddin ditemui luka sayatan, jari yang hampir putus bahkan terakhir menurut Kamaruddin, diduga ada bekas jeratan di leher dan kuku yang copot.

Semua kondisi jenazah kemudian didokumentasikan lalu dijadikan alat bukti. Oleh keluarga kemudian dilaporkan sebagai pembunuhan berencana.

BACA JUGA:Temuan Baru Komnas HAM: Luka Jerat di Leher Brigadir J Dapat Titik Terang, Apa Penyebabnya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: