Pelaku Penembakan Brutal Tewas di Lokasi, Teror Berdarah Guncang Komunitas Yahudi di Bondi Beach

Pelaku Penembakan Brutal Tewas di Lokasi, Teror Berdarah Guncang Komunitas Yahudi di Bondi Beach

Pelaku penembakan brutal di kawasan Bondi Beach, Sydney, Australia, tewas di lokasi kejadian setelah aparat melakukan penindakan.--X Conservativeeau/CNN

JAKARTA, DISWAY.ID - Pelaku penembakan brutal di kawasan Bondi Beach, Sydney, Australia, tewas di lokasi kejadian setelah aparat melakukan penindakan.

Aksi teror berdarah tersebut mengguncang komunitas Yahudi setempat dan menewaskan sedikitnya 15 orang serta melukai 40 lainnya, bertepatan dengan hari pertama perayaan Hanukkah dilansir dari Al Jazeera. 

 

Penyiar publik Australia, ABC, melaporkan telah mengidentifikasi para pelaku penembakan sebagai Sajid Akram (50) dan Naveed Akram (24).

BACA JUGA:Maarten Paes Tiba di Sydney, Ini Formasi Lengkap Timnas Indonesia vs Australia

Namun, pemerintah belum mengonfirmasi laporan ABC tersebut.

Sebelumnya, Komisaris Polisi New South Wales Mal Lanyon mengatakan dalam konferensi pers bahwa “para pelaku adalah seorang pria berusia 50 tahun dan seorang pria berusia 24 tahun yang merupakan ayah dan anak”.

BACA JUGA:Penembakan Brutal di Bondi Sydney, Komunitas Yahudi Babak Belur: 15 Tewas, 40 Luka

“Pria berusia 50 tahun tersebut adalah pemegang izin senjata api dan memiliki enam senjata api yang terdaftar atas namanya,” ujar Lanyon.

Ia menambahkan bahwa pihak berwenang tidak sedang mencari orang ketiga.

Direktur Jenderal Australian Security Intelligence Organisation (ASIO), Mike Burgess, mengindikasikan bahwa salah satu dari kedua pria tersebut sudah dikenal oleh otoritas Australia, menurut laporan ABC.

BACA JUGA:Ungkap Data TCS Sydney Marathon 2025 atas Keikutsertaan Mukhamad Misbakhun, Netizen: Didn't End Up Joining

“Salah satu individu ini memang sudah kami kenal, tetapi bukan dalam konteks ancaman langsung, sehingga kami perlu menelusuri apa yang sebenarnya terjadi di sini,” kata Burgess.

Kelompok advokasi AS sampaikan belasungkawa ke Australia, dorong pengendalian senjata. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads