Irjen Napoleon Tegaskan Polri Harus Terbuka Soal Kasus Brigadir J: Buktikan Sekarang daripada Kita Dicibir!

Irjen Napoleon Tegaskan Polri Harus Terbuka Soal Kasus Brigadir J: Buktikan Sekarang daripada Kita Dicibir!

Irjen Pol Napoleon Bonaparte. -Foto: Ricardo/JPNN.com-

BACA JUGA:Miris! Ternyata Kopda Muslimin Sempat Ajak Pacar Kabur Usai Penembakan Istri, Endingnya Bikin Nelangsa

Wajah Polri begitu disorot publik hingga melibatkan Kapolri, Menkopolhukam, dan Presiden Jokowi.

“Sejauh ini saya masih yakin Polri bisa menyelesaikan kasus ini, katakan saja faktanya, yang benar jika benar, salah jika salah,” pungkasnya.

Brigadir J diketahui tewas usai ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo beberapa waktu lalu. 

Narasi polisi menyebut, Yosua ditembak Bharada E usai diduga melakukan pelecehan dan menodong senjata api terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Aktivitas Brigadir J Perlu Dicocokan dengan Keterangan Saksi Lain

Aktivitas Brigadir J dengan ajudan Irjen Ferdy Sambo lain perlu dicocokan saat tiba dari Magelang ke Jakarta, salah satunya Komnas HAM akan memeriksan istri Kadiv Propam nonaktif dan Asisten Rumah Tangga (ART).

Namun sebelum memeriksa Putri Chandrawathi, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan agendakan satu ajudan yang belum diperiksa untuk diselidiki minggu depan.

"Ada beberapa orang yang menurut kami juga penting untuk ditanya, salah satunya memang menambah soal aide de camp (ADC)," ujar Komisioner Bidan Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam saat dikonfirmasi, Kamis, 28 Juli 2022.

"Yang kemarinkan sudah datang dan yang belum datang akan kami mintai keterangan, termasuk juga beberapa saksi-saksi yang lain, itu akan kami periksa," lanjutnya.

Tidak hanya itu, Komnas HAM juga akan memeriksa saksi-saksi lainnya seperti asisten rumah tangga yang ada di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Anam menjelaskan alasannya memanggil saksi-saksi lain yaitu untuk mengecek ulang apakah peristiwa tersebut cocok dengan keterangan-keterangan lainnya. 

"Apakah peristiwa itu satu dengan yang lain konsisten, satu dengan yang lain cocok gitu ya, cocok soal waktu, soal keterangan, soal konteks dan sebagainya yang itu sekarang sedang kami siapkan dua hari ini," jelasnya. 

Sebelumnya Anam menjelaskan bahwa pada Kamis kemarin tidak ada agenda khusus.

Ia menyebut hanya ada agenda internal, yaitu mengecek semua data khususnya soal konsisten waktu yang didapati dari tim siber dan tim Labfor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: