Irjen Napoleon Tegaskan Polri Harus Terbuka Soal Kasus Brigadir J: Buktikan Sekarang daripada Kita Dicibir!
Irjen Pol Napoleon Bonaparte. -Foto: Ricardo/JPNN.com-
Pengakuan Bharada E terungkap saat Komnas HAM meminta keterangan kepada para ajudan Irjen Ferdy Sambo yang saat itu terdapat enam orang ajudan yang hadir, salah satunya Bharada E pada Selasa, 26 Juli 2022.
Pemeriksaan yang dilakukan selama enam jam ini, menimbulkan kesaksian yang menarik terkait dengan mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Salah satu yang menarik adalah momen yang terjadi satu hari menjelang baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
Komnas HAM sengaja memberikan pertanyaan kilas balik kepada Bharada E untuk mengetahui kondisi yang terjadi sebenarnya seperti apa.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam saat melakukan jumpa pers di kantor Komnas HAM.
"Sebelum Jumat (satu hari menjelang kematian Brigadir J) kami tarik ke belakang, kami tanya semua apa yang terjadi, bagaimana peristiwanya, bahkan kondisinya kayak apa," ucap Choirul Anam.
Beberapa orang dari ajudan Ferdy Sambo mengakui bahwa sebelum hari kematian Brigadir J tiba, mereka masih tertawa lepas.
Bahkan sampai ada yang mengatakan bahwa rentang peristiwa Brigadir J sangat dekat dari momen mereka tertawa.
Selain itu juga, saat dilakukan penyelidikan terkait rekaman cctv yang menjelaskan perjalanan dari Magelang sampai Jakarta, Choirul Anam memaparkan bahwa Brigadir J masih terlihat di CCTV dan tampak sehat.
"Jadi dari 20 video di 27 titik, sudah kami lihat semuanya, dari Magelang sampai Duren Tiga terus termasuk juga video sampai Kramat Jati," paparnya.
"Kalau cerita Magelang sampe Duren Tiga, salah satu yang paling penting yang kami lihat, almarhum Yoshua masih hidup," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: