Minta Jujur Kematian Brigadir J, Pesan Menohok Irjen Napoleon: Aku Abangmu Sudah Beri Contoh, Kau Ikuti Saja!
Irjen Pol Napoleon Bonaparte mengungkapkan keinginannya untuk dapat ditempatkan dalam satu sel bersama tersangka kasus dugaan ujaran kebencian dan penistaan agama Saifuddin Ibrahim-ilustrasi-disway.id
Choirul Anam selaku Komisioner Komnas HAM menjelaskan bahwa dari 20 video tersebut terlihat rombongan sampai ke rumah Ferdy Sambo sebelum terjadinya berita Polisi tembak Polisi yang menewaskan Brigadir J di tangan Bharada E.
"Yang paling penting dalam video ini, di area Duren Tiga, video merekam ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Jadi Irjen Sambo masuk duluan, setelah sekian waktu terus ada rombongan baru pulang dari Magelang," paparnya.
Terlihat juga aktifitas Brigadir J dan Putri Chandrawathi di rumah Ferdy Sambo.
"Dan di sini terlihat ada Bu Putri, ada Yoshua yang masih hidup, terus ada rombongan lain yang semuanya dalam kondisi hidup, sehat, tanpa kekurangan satu apapun," jelasnya.
Kemudian, dalam tayangan CCTV, Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Chandrawathi perintahkan semua rombongannya untuk melakukan test PCR di rumah pribadi tersebut.
Sebelumnya Kamaruddin Simanjuntak selaku pengacara keluarga Brigadir J pada Sabtu 23 Juli 2022 lalu mengaskan peristiwa tewasnya Brigadir J merupakan pembunuhan secara terencana.
BACA JUGA:Kekasih Yakin Brigadir J Jadi Ajudan Ferdy Sambo, Bukan Sopir Putri Candrawathi, Ini Buktinya
"Mendiang itu sampai menangis, ancaman pembunuhan itu berlanjut terus sampai satu hari menjelang pembantaian, dan salah satu TKP-nya itu ada di Magelang, Jawa Tengah," jelas Kamaruddin.
Dengan hasil pemeriksaan tersebut, dugaan Brigadir J dihabisi antara Magelang Jakarta dipatahkan oleh Komnas HAM.
Pihak Komnas HAM juga mengungkapkan bahwa 20 video dari 27 titik CCTV tersebut tidak terlihat adanya hasil editing.
“Setelah melakukan pemeriksaan terhadap 27 titik CCTV mengatakan bahwa dari Magelang sampai Duren Tiga, almarhum Yoshua masih hidup,” terang Anam.
Pihak Komnas HAM juga menambahkan bahwa video dijelaskan secara scientific, apakah video itu kalau bahasa umumnya.
“Terkait apakah ada editing atau tidak, tadi dijelaskan nggak ada, secara scientific” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: