Gawat! Kim Jong Un Siap Perang Nuklir dengan AS dan Korsel

Gawat! Kim Jong Un Siap Perang Nuklir dengan AS dan Korsel

Kim Jong Un ancam akan menghancurkan Korea Selatan. Foto : ist--

PYONGYANG, DISWAY.ID - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyatakan negaranya siap untuk memobilisasi pencegah perang nuklirnya untuk melawan bentrokan militer AS serta angkatan bersenjata Korea Selatan.

"Angkatan bersenjata kita benar-benar siap untuk menanggapi krisis apapun, dan bangsa kita juga siap sepenuhnya untuk menggerakkan kekuatan mutlak dengan setia, akurat dan segera menjalankan misinya," kata Kim Jong-un.

Kecaman tersebut dilontarkan Kim Jong Un dalam acara ulang tahun gencatan senjata Perang Korea ke-69, pada Rabu 27 Juli 2022.

BACA JUGA:Amerika Serikat Resmi Jatuh ke Jurang Resesi, Apa Imbasnya ke Indonesia

Kim Jong Un bahkan menegaskan, jika senjata nuklir negaranya kini telah siap melumpuhkan AS dan negara tetangganya yaitu Korea Selatan, apabila mereka nekat melakukan konfrontasi militer.

"Saya sekali lagi menjelaskan bahwa Korea Utara sepenuhnya siap untuk setiap konfrontasi militer dengan Amerika Serikat," tegas Kim.

Pembangunan senjata nuklir yang dilakukan Korea Utara sebenarnya sudah mulai digarap sejak tahun 2017 silam, tepatnya setelah Amerika Serikat sering menyerukan konfrontasi dengan Pyongyang.

Tak hanya itu adanya kekhawatiran Korea Utara akan tindakan Amerika Serikat yang melakukan standar ganda atas kegiatan militernya juga menjadi pemicu utama mengapa Korea Utara berupaya keras meningkatkan pembangunan senjata nuklir.

BACA JUGA:Temuan Baru! Brigadir J Diduga Tewas Ditembak dari Belakang Kepala, Kuasa Hukum: Peluru Tembus ke Hidung

Bahkan untuk meningkatkan benteng pertahanan dalam negeri, Korea Utara juga rajin melakukan uji coba rudal hipersonik serta senjata nuklir taktis lainnya dalam beberapa bulan terakhir.

Meskipun tindakan Kim telah mendapatkan kecaman keras dari sejumlah negara, namun hal tersebut tak mengurungkan niatnya untuk terus memacu performa senjata nuklir di Korea Utara.

"Langkahnya ini harus dilakukan demi mempertahankan keamanan negaranya,yang saat ini tengah menghadapi perang dingin dengan para pimpinan dunia salah satunya AS," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: