Mantan Kabais TNI Terkejut Pembunuhan Brigadir J Seperti Cara Mafia: Buka Jejak Digital, Semua Harus Diseret
Mantan Kabais TNI, Soleman B Ponto menyinggung Komnas HAM--Tangkapan layar/YouTube Refly Harun
"Ini tidak bagus untuk pak Ferdy Sambo, bagi kita juga tidak bagus, kan kita bingung sendiri" tegasnya.
Lanjut mantan Kabais TNI, semua yang terlibat dalam kasus Brigadir J baiknya harus diperiksa untuk temui titik terang.
BACA JUGA:Data Senjata dan Lima CCTV Dikantongi Komnas HAM, Choirul Anam: Tiga Data Penting dari Lapfor
"Siapa saja yang jadi amplifier. Kalau yang disampaikan di hari pertama terbalik maka semuanya yang tersangkut semuanya harus diseret di depan meja hijau," ujar Soleman.
Ia juga mengungkapkan jejak digital yang ada saat ini bisa jadi penentu untuk membongkar adanya berita bohong.
"Buka jejak digital, lihat siapa saja yang ikut, siapa saja yang jadi amplifier. Itu semua harus diseret," ujarnya.
"Kita harus terus jangan bosan-bosan, kita harus membantu polisi"sambungnya.
Jadi dalam kesimpulannya, Soleman mengajak untuk membantu Polri melawan mafia-mafia.
BACA JUGA:Putri Candrawathi Diperingatkan LPSK, Permohonannya Sulit Dikabulkan: Ibu Ini...
Keterangan baru dari Komnas HAM
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) temukan lima data rekaman recorder CCTV hasil uji balistik Tim Puslabfor Mabes Polri dalam kasus tewasnya Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
"Yang pertama soal DVR (Digital Video Recorder) kaitannya dengan rekaman CCTV. Jadi ada lima DVR tadi yang disampaikan infonya, datanya, ke Komnas HAM," ungkap Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, Rabu 10 Agustus 2022.
Sementara Komisioner Komnas HAM lainnya, Choirul Anam menambahkan temuan hasil CCTV tersebut sudah diminta oleh pihaknya ketika pertama kali pemeriksaan. Akan tetapi pada saat itu, pihak Puslabfor sedang mencari dan melengkapi hasil CCTV tersebut.
"Kan DVR ini sebelumnya sudah kami minta ketika digital forensik pertama kali datang ke Komnas HAM. Terus memang minta waktu untuk melakukan uji forensiknya," terang Anam, dilansir dari PMJ NEWS.
BACA JUGA:Mendagri Tito Minta KPU Daerah Pakai Fasilitas Pemda: Tolonglah Berempati Terhadap Situasi..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: