Berpikir Keras Bisa Buat Mental Auto Lelah, Peneliti Beri Penjelasan: Kelelahan Adalah Semacam Ilusi...

Berpikir Keras Bisa Buat Mental Auto Lelah, Peneliti Beri Penjelasan: Kelelahan Adalah Semacam Ilusi...

Alasan Dibalik Berpikir Bisa Bikin Mental Cepat Lelah-stocksnap-Pixabay

JAKARTA, DISWAY.ID - Kerjaan yang menumpuk di kantor dan serangkaian tugas dapat membuat mental merasa terkuras.

Setelah berjam-jam otak berpikir, Anda mungkin lebih cenderung memilih tidur atau menonton streaming film daripada memikirkan tugas yang akan datang esok hari.

Kini, ada sebuah studi baru memberikan penjelasan biologis untuk fenomena yang sudah dikenal tersebut.

BACA JUGA:Ditanya Kapan Hasil Autopsi Jasad Brigadir J Diumumkan, Tim Dokter Forensik Bilang Begini

BACA JUGA:Uang Suap Ferdy Sambo Dilacak KPK

Dilansir dari laman scientificamerican, ternyata memang benar bahwa berpikir keras dapat menyebabkan penumpukan bahan kimia yang dapat mengganggu fungsi otak.

Para ilmuwan telah berjuang untuk menemukan penjelasan mengapa sumber daya mental manusia terkuras saat berpikir terlalu lama.

Para peneliti telah berhipotesis bahwa upaya mental yang berat dalam jangka waktu lama menyebabkan penipisan glukosa dan sumber daya utama lainnya yang memasok otak yang haus energi. Eksperimen awal pada tahun 2000-an mendukung gagasan ini dengan melaporkan bahwa orang mengalami penurunan glukosa darah setelah tugas yang menuntut kognitif.

"Jika Anda melihat semua penelitian bersama-sama, rata-rata tidak ada efeknya,” kata Antonius Wiehler, ahli saraf kognitif di Rumah Sakit Pitie-Salpetriere di Prancis.

BACA JUGA:Sufi, Belajar dari Eropa

BACA JUGA:Kabar Baik! Bansos Anak Yatim Cair September 2022

Dalam penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada tahun 2016, rekan Wiehler Pitie-Salpetriere Mathias Pessiglione dan timnya menunjukkan bahwa jangka waktu yang lama dari tugas-tugas mental yang berat membuat orang lebih cenderung memilih kepuasan langsung daripada menunggu hadiah yang lebih besar jauh di kemudian hari.

Perubahan perilaku ini disertai dengan penurunan aktivitas otak di korteks prefrontal lateral (LPFC), area yang terlibat dalam proses kognitif seperti pengambilan keputusan.

Hasilnya meninggalkan tim dengan pertanyaan tentang apa yang menyebabkan perubahan aktivitas otak ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads