Berpikir Keras Bisa Buat Mental Auto Lelah, Peneliti Beri Penjelasan: Kelelahan Adalah Semacam Ilusi...

Berpikir Keras Bisa Buat Mental Auto Lelah, Peneliti Beri Penjelasan: Kelelahan Adalah Semacam Ilusi...

Alasan Dibalik Berpikir Bisa Bikin Mental Cepat Lelah-stocksnap-Pixabay

Studi baru Wiehler dan rekan-rekannya menunjukkan kemungkinan perbedaan antara perasaan kelelahan subjektif dan ukuran kelelahan mental yang lebih objektif, seperti perubahan konsentrasi glutamat yang diamati oleh tim.

BACA JUGA:KPU RI Sebut Dokumen Pendaftaran 6 Partai Lokal Aceh Diterima, Satu Dikembalikan

BACA JUGA:Polisi Kerahkan 3200 Personel Amankan Upacara 17 Agustus di Istana Merdeka

Anna Kuppuswamy, seorang ahli saraf di University College London, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, tertarik bahwa tim Wiehler menemukan perbedaan antara ukuran kelelahan subjektif dan objektif.

Dia mengatakan temuan ini mendukung apa yang dia dan orang lain lihat pada pasien dengan kelelahan terkait pasca-stroke atau multiple-sclerosis, di mana tingkat kelelahan yang dilaporkan sendiri tidak selalu sesuai dengan tingkat keparahan penyakit.

Pemisahan yang nyata antara kelelahan yang dirasakan dan akumulasi aktual dari perubahan di otak pada individu yang sehat menegaskan kembali apa yang telah disadari oleh banyak orang di bidang kelelahan.

"Tidak ada satu faktor fisik pun yang dapat menjelaskan persepsi kelelahan,” kata Kuppuswamy.

BACA JUGA:Dinyatakan Lulus, 10 Peserta Seleksi Calon Dirjen Imigrasi Kemenkum HAM Jalani Tahapan Berikutnya

BACA JUGA:4 Obat Sariawan Alami yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Larutan Garam

Bagi Wiehler, masih ada beberapa pertanyaan terbuka. Dia mengatakan bahwa salah satu batasan dari studi baru ini adalah fokus pada dua wilayah tertentu di otak, jadi bagaimana tugas-tugas yang membutuhkan usaha secara kognitif mempengaruhi area lain masih harus dilihat.

Selain itu, belum jelas mengapa akumulasi glutamat di LPFC menjadi masalah atau bagaimana keseimbangan glutamat dipulihkan setelah istirahat.

Salah satu kemungkinannya adalah racun dikeluarkan dari otak saat tidur, kata Wiehler. “Ada banyak penelitian yang akan datang,” tambahnya.

Studi baru Wiehler dan rekan-rekannya menunjukkan kemungkinan perbedaan antara perasaan kelelahan subjektif dan ukuran kelelahan mental yang lebih objektif, seperti perubahan konsentrasi glutamat yang diamati oleh tim.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads