Gaikindo Himbau Pejabat Pemerintah Jangan Pakai Mobil Listrik Impor

Gaikindo Himbau Pejabat Pemerintah Jangan Pakai Mobil Listrik Impor

Hyundai merupakan salah satu produsen mobil listrik yang dibuat di dalam negeri. -M Ichsan/Disway.id-

JAKARTA, DISWAY.ID- Untuk memenuhi kendaraan dinas para pejabat, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menghimbau kepada pemerintah untuk tidak menggunakan mobil listrik hasil impor.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Kukuh Kumara selaku Sekretaris Umum Gaikindo yang mengatakan untuk pengadaan mobil listrik berbasis baterai untuk kendaraan dinas ini perlu ditekankan.

Jadi menurutnya jangan sampai berasal dari impor karena produksi dalam negeri sendiri masih minim, yakni dikisaran 13 ribu unit per tahun.

"Yang saat ini yang sudah siap kalau tidak salah ada dua pabrikan dan itu kapasitas produksi dalam negerinya di kisaran 13 ribu unit per tahun. Apakah itu bisa menjawab?" ujar Kukuh dalam diskusi virtual bersama Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Kamis, 15 September 2022.

Kukuh juga menjelaskan, sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo sejak 13 September 2022 itu baik untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional para pejabat di jajaran pemerintah pusat maupun daerah.

Meskipun begitu, pemerintah diharapkan dengan produksi mobil listrik dari dalam negeri baru sekitar 13 ribuan unit untuk mendukung mobil listrik buatan dalam negeri agar tidak merusak devisa negara.

BACA JUGA:Siap-siap! Instansi Pemerintah Segera Borong Mobil Listrik Pasca Presiden Jokowi Teken Inpres Kendaraan Dinas

BACA JUGA:BMW Bakal Gunakan Teknologi Sel Baterai Silinder Pada Generasi Baru Mobil Listriknya, Lebih Murah dan Efisien

"Kita menginginkan kalau pun ada percepatan penggunaan kendaraan listrik itu menggunakan kendaraan-kendaraan yang dibuat atau dirakit di Indonesia, jangan sampai kendaraan itu diimpor semua, ini harus ada kesesuaian," jelasnya.

Kukuh pun berpendapat, harus ada dorongan terhadap para produsen mobil atau pabrikan-pabrikan mobil segera merealisasikan perakitan atau produksi mobil listriknya di dalam negeri. Sebab, permintaannya sangat tinggi. 

"Potensi kita besar sekali, kalau 99 mobil per 1000 penduduk kemudian naikin 1 aja itu kan menjadi 100 mobil per 1000 penduduk. Naikin 1 aja itu ada 270 ribu mobil yang dijual. Kalau itu semua mobil listrik siapa yang mau memproduksi di sini," lanjut Kukuh.

Sejauh ini Kukuh berujar, baru dua pabrikan yang punya varian mobil listrik dan diproduksinya di Indonesia. 

Dua pabrikan itu diketahui adalah Wuling Motors dan Hyundai Motor Indonesia dengan masing-masing produknya yakni Wuling Air EV dan Hyudai Ioniq 5.

"Karena itu harus dibuat di dalam negeri, jangan sampai itu diisi produk-produk impor. Itu akan merusak neraca devisa kita. Kita ingin semua diproduksi dalam negeri yang menggunakan bahan baku dalam negeri," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: