Konversi Kompor Gas ke Kompor Listrik Induksi Ditolak DPR, Maman Abdurahman Ungkap Alasannya
Usulan konveksi kompor gas ke kompor listrik ditolak DPR, di mana Maman Abdurahman jelaskan alasannya.--PLN
Sebelumnya Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menyarankan agar program penggunaan kompor listrik difokuskan ke pelanggan listrik 2.200 VA sehingga tidak perlu berbelit menaikkan daya.
"Terkait kompor listrik ini, sebaiknya PLN fokus pada pelanggan dengan daya 2.200 VA atau lebih, yang sekarang ini masih menggunakan LPG non-subsidi, sehingga tidak perlu ada program penaikan daya listrik dan juga relokasi subsidi LPG," kata Mulyanto dalam keterangannya, dikutip Rabu 22 Juni 2022.
Menurut Mulyanto, program PLN untuk menaikkan jumlah pengguna kompor listrik dari pelanggan bersubsidinya sebanyak 8,5 juta di tahun 2024 menjadi 18,2 juta rumah tangga di tahun 2030 sebaiknya dikaji ulang.
BACA JUGA:Demi Atasi Kemacetan di Jakarta, Stakeholder Bahas Lagi Aturan Jam Masuk Kantor
BACA JUGA:Vinicius Jr Jadi Sasaran Rasis Fans Atletico Madrid
Sebab, program itu dinilai implementasinya berbelit-belit akibat PLN terlebih dahulu harus menaikkan daya listrik pelanggan bersubsidinya.
"Usulan program kompor listrik ini terkesan ribet dan bertele-tele. Karena yang ditarget adalah pelanggan listrik bersubsidi dengan daya 450 VA dan 900 VA, yang terlebih dahulu harus dinaikkan daya listriknya menjadi 2.200 VA," ujarnya.
Mulyanto mengingatkan, ide konversi penggunaan gas LPG ke sumber energi lain untuk mengurangi ketergantungan pada impor LPG sekaligus mengurangi defisit transaksi berjalan sektor migas dan menghemat devisa negara adalah langkah yang baik.
"Program ini sangat kondisional karena saat PLN masih surplus listrik, seperti sekarang, mungkin masih dinilai relevan," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: