Surat Terbuka untuk Megawati dan Puan Maharani, Isinya Menggetarkan

Surat Terbuka untuk Megawati dan Puan Maharani, Isinya Menggetarkan

Ilustrasi: Ganjar Pranowo, Megawati Soekarno Putri, Puan Maharani. -Syaiful Amri -Disway.id

"Kami salah satu pendukung PDIP walau kadang saya juga gemes saat Bu Mega dan mbak Puan ketus, sampai tukang baso bisa tersinggung. Kemarin juga saat mbak Puan bagi-bagi kaos raut mukanya jutek. Kalau lagi mules ngapain juga kelapangan," papar Huzairin.

BACA JUGA:Megawati Stand Up di Seoul Senggol SBY: Koalisi Parpol Gak Ada Kalau Kerja Sama Boleh

"Lagian cuma bagi kaos, kan bisa diminta bisa staff saja. Mungkin kalau bagi-bagi BLT atau uang SPP anak sekolah bolehlah mbak Puan turun, jadi jangan asal turun masak ketua DPR bagi kaos. Masak capres jutek," tuturnya. 

Pro kontra tentang Puan Maharani begitu masif khususnya yang menolak Puan Maharani mencalonkan diri. Ganjarist mencatat ada beberapa alasan mendasar.

  1. Elektabilitas Puan Maharani tidak menjanjikan. Hanya 1,7% jauh di bawah Ganjar Pranowo yg terakhir 37,4%.
  2. Puan Maharain tidak punya track record di lapangan. "Bagi kaos aja jutek, apalagi ntar belusukan, berat mbak. Jangan maksa meniru AHY-lah, makin memuakkan," tandasnya.
  3. Puan Maharani dengan hasil survei di atas sangat sulit melawan Prabowo Subianto dan Anie Baswedan yang ratingnya di tiga besar.
  4. Megawati dan Puan Maharani harus realistis melihat itu semua. Jangan berpikir otoriter dan menang-menangan di dalam intern partai.
  5. Posisi Ganjar Pranowo pada hasil survei harus di tanggapi dengan hati dan pikiran jernih. Bukan lirih karena keinginan Puan Maharani tak ke sampaian. 

"Banyak ruginya. jangan dengar pembisik yang mengelukan mbak Puan itu jebakan agar Ganjar Pranowo tak diusung, maka mereka mulus mengalahkan mbak Puan," ungkap Huzairin.

BACA JUGA:Ganjarist Sebut Andi Arief Sedang 'On' Saat Tuding Presiden Jokowi Atur 2 Capres

Sementara, lanjut dia, lawan tangguh mereka dilumpuhkan sebelum berperang.

"Dan kalau itu terjadi karena ambisi Bu Mega dan mbak Puan maka anda berdua sama saja dengan mereka yang rakus kekuasan. Jangan sampai keturunan Soekarno menjadi cacat akhlak hanya karena mau berkuasa," tandasnya.

"Mungkin saja nanti setelah ini, kalau Tuhan berkehendak siapa yang bisa nolak. Tapi kalau sekarang jangan dululah," imbuhnya.

Jadi negarawan saja sebagai ketua DPR RI, atau nanti jadi ketua MPR, kemudian jadi ketum PDIP agar kaderisasi pemimpin bangsa terus terjaga.

BACA JUGA:Pernyataan ‘Bersayap’ Megawati Direspon Ganjarist: Soal Tegak Lurus ke Partai ya Ganjar 

"Dan PDIP sebagai kawah candradimuka, yang melahirkan pemimpin nasionalis yang berkualitas," imbuh Huzairin.

Kondisi di atas, kata dia, adalah real, sehingga diperlukan sikap bijak Megawati dalam mengambil keputusan demi kebaikan Indonesia.

"Soekarno Bapak Bangsa, jangan pula anak dan cucunya tercela karena nafsu berkuasa semata," jelasnya.

Tahun 2024 adalah masa transisi di ujung usia tua orang-orang orba. "Makanya mereka akan reborn. Semua itu bisa tidak terjadi kalau PDIP di bawah kendali Bu Megawati bisa menahan diri atas keinginan diri dan mendahulukan NKRI," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: