Mark Zuckerberg Akan Bersihkan Ribuan Pekerja Facebook Sebagai Langkah 'PHK Diam-diam'
Tangkapan layaran Facebook.---Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Para eksekutif Facebook sedang dalam proses melaksanakan “pemutusan hubungan kerja secara diam-diam” dari para pekerja yang kinerjanya buruk.
Menurut laporan, dengan adanya kekurangan itu maka dapat menyebabkan ribuan karyawan mendapatkan slip merah muda atau peringatan.
Beberapa karyawan mengatakan kepada situs berita Insider bahwa sebanyak 15 persen dari tenaga kerja perusahaan dapat dipangkas dalam beberapa minggu ke depan.
BACA JUGA:Baim Wong Sampaikan Permohonan Maaf: Tolong Tegur Saya Terus Kalau Saya Salah
BACA JUGA:Brigjen Andi Rian 'Giring' Ferdy Sambo Cs ke Kejaksaan Hari Ini: Barang Buktinya Banyak!
Seorang karyawan mengatakan kepada Insider bahwa manajer di seluruh perusahaan diminta untuk memilih setidaknya 15% dari tim mereka yang dikategorikan sebagai "membutuhkan dukungan."
Karyawan Facebook menggunakan aplikasi tempat kerja Blind, di mana mereka berspekulasi bahwa kemungkinan siapa pun yang ditempatkan dalam kategori 15 persen akan kehilangan pekerjaan.
Menghilangkan 15 persen tenaga kerja Facebook berarti sekitar 12.000 karyawan bisa kehilangan pekerjaan.
Mereka yang dianggap “membutuhkan dukungan” secara luas dianggap gagal memenuhi tujuan kinerja. Karyawan tersebut kemudian dikenakan persyaratan baru di bawah "rencana peningkatan kinerja" (PIP) - yang dipandang sebagai awal dari kehilangan pekerjaan.
BACA JUGA:Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 131 Jiwa
BACA JUGA:Brigjen Andi Rian Djajadi Konfirmasi Ferdy Sambo Akan Ditampilkan Bareskrim Hari Ini
Dilansir dari laman Insider, chief engineer Facebook, Maher Saba, mengatakan kepada manajer pada bulan Juli bahwa mereka perlu mulai mengidentifikasi karyawan di tim mereka yang termasuk dalam kategori "membutuhkan dukungan", meskipun mereka tidak menentukan persentasenya.
Orang dalam mengutip seorang karyawan Facebook yang mengatakan bahwa manajemen sudah memberi tahu mereka yang "berpenampilan PIP" bahwa mereka perlu mencari pekerjaan di tempat lain.
"Ini mungkin terlihat seperti mereka pindah, tetapi kenyataannya mereka dipaksa keluar," kata karyawan itu kepada Insider.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: