Kronologi Pembantaian Satu Keluarga di Lampung, Berebut Warisan hingga Mayat Ditimbun di Septic Tank

Kronologi Pembantaian Satu Keluarga di Lampung, Berebut Warisan hingga Mayat Ditimbun di Septic Tank

Lokasi Septic Tank pembunuhan satu keluarga di Way Kanan Lampung-Istimewa/Radar Lampung-Radar Lampung

LAMPUNG, DISWAY.ID - Pembunuhan satu keluarga beranggotakan 5 orang di Kampung Marga jaya, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, LAMPUNG begitu sadis.

Begaimana tidak, jenazah kelima anggota keluarga itu dikubur di dalam Septic Tank oleh pelaku.   

Beredar melalui status WhatsApp nama-nama korban yang diduga terbunuh. Di antaranya, Zainudin, Siti Romlah, Wawan, anak perempuan umur lima tahun, dan Juwanda.

Kelima orang yang dinyatakan hilang tersebut diduga dibunuh oleh kedua saudaranya akibat perebutan harta warisan

Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), Polsek Negeri Besar berhasil mengumpulkan beberapa keterangan dari masyarakat.

Kepala Kampung setempat pun diundang guna mencari kesimpulan mengenai kronologi kejadian.

BACA JUGA:Berebut Warisan, Satu Keluarga Dibantai, Mayatnya Dikubur di Septic Tank, Pelaku Disebut Masih di Bawah Umur

Menurut keterangan M.Yani selaku Kepala Kampung Marga Jaya, dirinya sempat curiga karena pada Oktober 2021, ia tidak melihat korban Z di masjid tempat biasa ia menjankan sholat.

Lalu sang kepala kampung pun bertanya kepada jamaah masjid yang lain, setelah itu ada masyarakat yang kemudian mendatangi rumah Z.

"Di sana warga yang datang bertemu dengan saudara E yang mengatakan kalau bapak dan ibunya pergi merantau ke gunung,” kata M.Yani dikutip dari Radar Lampung.

Kecurigaan M. Yani mulai muncul saat E mulai menjual beberapa harta milik keluarganya.

“Selang 1 bulan kemudian saya dan masyarakat mendapat kecurigaan dengan saudara E yang sudah mulai menjual tanah milik bapaknya di Kampung Marga Jaya," ungkapnya.

Kala itu sempat ditanyakan kepada E dan dijawab dia diminta bapaknya menjual tanah tersebut untuk membayar hutang.

"Sekitar 2 bulan kemudian sikap E semakin aneh karena berani menjual lagi tanah yang lain milik bapaknya,” jelas M. Yani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads