Tragedi Memilukan Sepak Bola Tanah Air Kerap Terjadi, Mahfud MD: PSSI Sering Lakukan Kesalahan Sejak Dulu
Menko Polhukan Mahfud MD-Foto: Twitter/@@mohmahfudmd-disway.id
JAKARTA, DISWAY.ID - Menkopolhukam Mahfud MD mengonfirmasi bahwa akan ada pemeriksaan terhadap PSSI pasca terjadinya tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Mahfud MD sendiri mengatakan bahwa pihaknya sudah membuat jadwal untuk menginvestigasi PSSI lebih dalam lagi terkait tragedi memilukan itu.
Ketua tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) juga menyebut sejak dulu, PSSI kerap kali melakukan kesalahan yang sangat merugikan, hingga mengakibatkan nyawa melayang.
BACA JUGA:Hujan Deras, Sejumlah Titik Ibu Kota Banjir
"Pasti kita investigasi dan kita sudah jadwalkan untuk ditanya," kata Mahfud MD, seperti dikutip Disway.id dari kanal YouTube Najwa Shihab.
"Cuma harus diketahui, semuanya juga saya kira sudah tahu, PSSI itu sering sekali melakukan kesalahan-kesalahan itu sejak dulu, bukan hanya yang sekarang," sambungnya.
Padahal, PSSI sudah membentuk tim investigasi sejak dulu untuk menelusuri penyebab kasus kematian suporter dan kasus lainnya. Namun sayangnya tidak ada progres yang baik.
Maka dari itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut sudah meminta untuk mendirikan tim investigasi independen untuk menelusuri tragedi berdarah di Kanjuruhan, Malang.
BACA JUGA:Banjir Disebut Menjadi Penyebab Tembok MTsN 19 Pondok Labu Roboh
BACA JUGA:Gas Tertawa Bisa Jadi 'Petunjuk' Adanya Kehidupan di Planet Luar Angkasa
"Kejadian seperti ini, kerusuhan kan juga sering, korban jiwa sering terjadi. Dibentuk tim investigasi oleh PSSI, dibentuk tim investasi oleh ini, tapi ndak ada tindak lanjutnya, ndak ada kabarnya," pungkasnya.
"Nah sekarang, Presiden minta investigasi independen saja. Nanti, apa yang akan kita lakukan, baru kita tentukan. Bagaimana konstruksi yang seharusnya," lanjut Mahfud MD.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto mengatakan FIFA tidak pernah membicarakan mengenai sanksi kepada PSSI atas insiden di Stadion Kanjuruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: