Gas Tertawa Bisa Jadi 'Petunjuk' Adanya Kehidupan di Planet Luar Angkasa

Fenomena 5 Planet dan Bulan Sejajar-35393-Pixabay
JAKARTA, DISWAY.ID - Para ilmuwan di UC Riverside menyebut bahwa ada sesuatu yang hilang dari daftar bahan kimia khas yang digunakan ahli astrobiologi untuk mencari kehidupan di planet luar angkasa, yakni gas tertawa.
Senyawa kimia di atmosfer planet yang dapat mengindikasikan kehidupan, yang disebut biosignatures, biasanya mencakup gas yang ditemukan berlimpah di atmosfer Bumi saat ini.
“Ada banyak pemikiran yang dimasukkan ke dalam oksigen dan metana sebagai biosignatures. Lebih sedikit peneliti yang secara serius mempertimbangkan nitrous oxide, tetapi kami pikir itu mungkin kesalahan,” kata Eddie Schwieterman, astrobiologis di Departemen Ilmu Bumi dan Planet UCR.
BACA JUGA:Jenazah DAL Korban Tembok Roboh MTsN 19 Pondok Labu Tiba di Rumah Duka
Kesimpulan ini, dan pekerjaan pemodelan yang mengarah ke sana, dirinci dalam sebuah artikel yang diterbitkan hari ini di Jurnal Astrofisika.
Untuk mencapainya, Schwieterman memimpin tim peneliti yang menentukan berapa banyak nitrogen oksida yang dapat dihasilkan makhluk hidup di planet yang mirip dengan Bumi.
Mereka kemudian membuat model yang mensimulasikan planet itu di sekitar berbagai jenis bintang dan menentukan jumlah N2O yang dapat dideteksi oleh observatorium seperti Teleskop Luar Angkasa James Webb.
“Dalam sistem bintang seperti TRAPPIST-1, sistem terdekat dan terbaik untuk mengamati atmosfer planet berbatu, Anda berpotensi mendeteksi nitro oksida pada tingkat yang sebanding dengan CO2 atau metana,” ujar Schwieterman.
BACA JUGA:UEFA Europa League: Arsenal Bantai Tamu dari Norwegia Tiga Gol Tanpa Balas
BACA JUGA:Penyesalan Panggung
Ada beberapa cara makhluk hidup dapat membuat nitrous oxide, atau N2O.
Mikroorganisme secara konstan mengubah senyawa nitrogen lain menjadi N2O, suatu proses metabolisme yang dapat menghasilkan energi seluler yang berguna.
“Kehidupan menghasilkan produk limbah nitrogen yang diubah oleh beberapa mikroorganisme menjadi nitrat. Di tangki ikan, nitrat ini menumpuk, itulah sebabnya Anda harus mengganti airnya,” tutur Schwieterman
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: