Satria Kanjuruhan

Satria Kanjuruhan

TIrjen Aryanto Sutadi curigai tokoh interiktual di belakang tragedi Kanjuruhan Malang dan mengatakan pasti ada orangnya.-Bud Wichers/Harian Disway-

LAGU-lagu pilu. Puisi-puisi haru. Narasi-narasi dari hati yang sunyi. Datang silih berganti. Tragedi stadion Kanjuruhan menggerakkan siapa saja untuk berontak: mengapa terjadi.

 

Iwan Fals menyanyikan lagu duka  nyaris tanpa suara.

 

Medsos penuh dengan maki, juga puluhan puisi.

 

Begitu banyak puisi lahir dari tragedi ini. Pun dari seorang putri yang baru ke stadion satu kali:

 

Judul: Sepasang Sepatu di Beranda Rumah Ibu.

 

Hampir setiap detik ibu membuka pintu, menyibak tirai jendela, mondar-mandir di beranda,

berharap ada kabar baik dari tetangga.

Melihat dan meratap di sepasang sepatu sekolahmu,

Berharap esok Senin masih kau kenakan seragam putih biru itu.

 

Tapi kau tidak pulang,

Tergeletak tak berdaya di gelanggang,

Ricuh yang berisik di televisi,

Ibu masih menanti suara piringmu meminta sarapan esok hari.

 

Nak, napasmu terengah-engah bukan karena soal matematika,

Namun di tengah permainan yang biasanya kau habiskan di sore hari bersama teman sebaya.

Betapa pengap menghirup asap yang seketika melenyapkan mimpi-mimpimu,

Membunuh dan menginjakmu bahkan sebelum kau bilang setuju.

 

Ibu akan membenci siaran televisi,

Dan Piala Dunia yang bersama Bapakmu dulu selalu kau nanti-nanti.

Atau suara sirine yang menggaung,

Mengantar kepulanganmu, memaksa ibu untuk berkabung.

 

Nak, kenapa tak kau kenakan saja sepatu itu,

Yang sudah ibu cuci untuk mengantarmu menjemput tim kebanggaanmu,

Dan untuknya kau rela korbankan nyawa,

Dibunuh sendiri oleh mimpimu yang menyala.

 

Ibu tinggalkan talinya di beranda yang selalu terbuka,

Kapan pun kau ingin kembali ke rumah dan pelukan ibu yang sederhana.

Nak, ibu tinggalkan nasi bersama lauknya di atas meja,

Pulanglah dan santap habis setelah kau lelah berlaga.

 

Pulanglah, di rumah ada cinta,

Siap menampung berapa pun banyak kau meneteskan –air mata.

 

***

 

"Saya tergerak menulis puisi ketika melihat Aremania cilik meninggal di pangkuan ibunya yang menangis," ujar Lintang B. Prameswari.

Dia alumnus cum laude STT Telkom Bandung. Jurusan komunikasi. Kini Lintang tinggal di Mojokerto. Masih jomblo. 26 tahun.

Sudah ribuan puisi dia tulis. Baru kali ini terkait dengan sepak bola.

Dia baru nonton pertandingan di stadion ketika mahasiswa: Bandung entah lawan siapa.

Beberapa puisi Lintang masuk buku antologi puisi. Juga menjuarai beberapa lomba. Kini puisi Kanjuruhan Lintang terpilih untuk Disway.

Lintang lahir di Mojokerto. Dia selalu bangga sekolah di SD dan SMP yang sama dengan Bung Karno. Ayah Sang proklamator Indonesia guru sekolah Ongko Loro. Yakni SDN Purwotengah dan SMPN 2 Kota Mojokerto.

SDN itulah yang dulu disebut sekolah Ongko Loro. Kini ada patung Soekarno kecil memegang buku di halaman sekolah itu.

Imawan Mashuri, tokoh seniman Malang, juga menciptakan puisi dan membacakannya sendiri: lihatlah videonya.

Bagus sekali.

Ia pemilik harian Malang Post. Pendiri JTV. Pembangun Manado Post sampai dapat istri di sana.

Harian The Washington Post melakukan investigasi ke Malang. Lima wartawan terlibat dalam penulisan tragedi Kanjuruhan di media ternama di Amerika: Rebecca Tan, Joyce Sohyun Lee, Sarah Cahlan, Imogen Piper dan Aisyah Llewellyn.

Seperti juga liputan The New York Times, The Washington Post menyorot polisi secara amat kritis. Gas air mata yang diluncurkan sampai lebih 40 tembakan di Kanjuruhan. Hanya dalam waktu 10 menit.

Begitu banyaknya gas air mata sampai ada juga yang mengira  asap putih tebal di pinggir lapangan itu gas air mata. Padahal itu asap flare yang dilemparkan penonton. Kelihatannya flare itu disiapkan untuk merayakan kemenangan Arema. Karena Arema kalah, flare itu dilemparkan sebagai luapan kekecewaan.

Investigasi Kanjuruhan juga dilakukan organisasi pengacara. Peradi (Persatuan Advokad Indonesia) cabang Malang mengerahkan tim.

Cepat sekali.

Peradi membentuk Tim Advokasi Tragedi Kanjuruhan disingkat Tatak. Hasilnya sudah dilaporkan Imam Hidayat, ketuanya, ke Komnas HAM. Jumat pagi kemarin.

Peradi menyimpulkan bahwa tragedi Kanjuruhan adalah pelanggaran HAM berat. Ini serius sekali. Komnas HAM harus turun tangan.

Sebenarnya yang pertama ditunggu adalah ini: sikap kesatria. Siapa yang harus mengaku bersalah dulu.

Lalu minta maaf secara tulus dan terbuka. 131 orang meninggal ditambah begitu banyak yang terluka pastilah ada yang bersalah.

Satria hanya ada di wayang. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 192

  • rid kc
    rid kc
  • mzarifin umarzain
    mzarifin
  • Pryadi Satriana
    Pryadi
  • Mr P
    Slamet Sejati
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • diki septerian
    diki
  • Lintang Budiyanti
    Lintang
    • alasroban
      alasroban
    • Lintang Budiyanti
      Lintang
  • Bowo Mursito
    Bowo
    • alasroban
      alasroban
  • Leong putu
    Leong Putu
    • Leong putu
      Leong Putu
    • Lukman bin Saleh
      Lukman
    • Leong putu
      Leong Putu
    • Jo Neka
      Jo
    • Budi Utomo
      Budi
    • Leong putu
      Leong Putu
    • Jo Neka
      Jo
    • Leong putu
      Leong Putu
    • Jo Neka
      Jo
    • Jo Neka
      Jo
    • Leong putu
      Leong Putu
    • Nimas
      Nimas
    • Leong putu
      Leong Putu
    • Liam Then
      Liam Then
    • Mr P
      Slamet Sejati
  • Ghost It Is
    Ghost
    • Ghost It Is
      Ghost
    • Ghost It Is
      Ghost
    • Ghost It Is
      Ghost
    • Ghost It Is
      Ghost
  • Pryadi Satriana
    Pryadi
    • Liam Then
      Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • Anwarul Fajri
    Anwarul
  • Mirza Mirwan
    Mirza
    • EVMF
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
  • Liam Then
    Liam Then
    • Anwarul Fajri
      Anwarul
    • Budi Utomo
      Budi
    • Budi Utomo
      Budi
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Budi Utomo
      Budi
    • Budi Utomo
      Budi
  • Mirza Mirwan
    Mirza
    • Lukman bin Saleh
      Lukman
  • Jo Neka
    Jo
  • Pryadi Satriana
    Pryadi
    • Jo Neka
      Jo
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
  • Lukman bin Saleh
    Lukman
  • hariri almanduri
    hariri almanduri
  • Mirza Mirwan
    Mirza
    • Johan
      Johan
    • Chei Samen
      Chei
    • Chei Samen
      Chei
    • Mirza Mirwan
      Mirza
    • Budi Utomo
      Budi
  • Johan
    Johan
    • Er Gham
      Er
    • Johan
      Johan
    • agus rudi Purnomo
      agus rudi
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
    • Er Gham
      Er
    • Johan
      Johan
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
  • triyoga
    triyoga
    • Johan
      Johan
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
  • ibnuhidayat setyaningrum
    ibnuhidayat setyaningrum
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
  • Lukman bin Saleh
    Lukman
  • tyong Antonio
    tyong
  • Namu Fayad
    Namu
  • AnalisAsalAsalan
    AnalisAsalAsalan
  • Everyday Mandarin
    Everyday Mandarin (Study in Taiwan & China)
  • Er Gham
    Er
    • Lukman bin Saleh
      Lukman
    • Mirza Mirwan
      Mirza
    • Er Gham
      Er
    • Er Gham
      Er
  • Lukman bin Saleh
    Lukman
  • Ghost It Is
    Ghost
    • Ghost It Is
      Ghost
  • Mr P
    Slamet Sejati
  • Lukman bin Saleh
    Lukman
  • Ghost It Is
    Ghost
  • Lukman bin Saleh
    Lukman
  • Ghost It Is
    Ghost
  • Dodik Wiratmojo
    Dodik
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Er Gham
    Er
  • Pryadi Satriana
    Pryadi
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Er Gham
    Er
    • Er Gham
      Er
  • hariri almanduri
    hariri almanduri
  • Haji Budiyono
    Haji Budiyono
  • dabaik kuy
    kritikItuSehat
  • Er Gham
    Er
    • Er Gham
      Er
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
  • Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
    Saifudin Rohmaqèŕqqqààt
  • Pryadi Satriana
    Pryadi
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
    • Jo Neka
      Jo
  • Agus Suryono
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • EVMF
    Liáng - βιολί ζήτα
    • dabaik kuy
      kritikItuSehat
    • EVMF
      Liáng - βιολί ζήτα
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
    • dabaik kuy
      kritikItuSehat
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Mirza Mirwan
    Mirza
  • dabaik kuy
    kritikItuSehat
  • Er Gham
    Er
    • Er Gham
      Er
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
  • Em Iskandar
    Em
  • Em Iskandar
    Em
  • Er Gham
    Er
    • Er Gham
      Er
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
  • Wahyudi Kando
    Wahyudi Kando
  • oyong mantep
    oyong
  • Er Gham
    Er
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Er Gham
      Er
    • iwan
      iwan
  • Ibnu Shonnan
    Ibnu
  • dwi s
    dwi
  • Bedy Da Cunha
    Bedy
  • Mirza Mirwan
    Mirza
    • dabaik kuy
      kritikItuSehat
  • Umar Sidik
    Umar Sidik
  • Fantra Salahuddin
    Fantra
  • Arala Ziko
    Arala
  • Muin TV
    Muin TV
  • fummi adhita
    fummi
  • Mega Wati
    Mega
  • Ujang Wawa
    Ujang
  • Eko Darwiyanto
    Eko Darwiyanto
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • alasroban
    alasroban
  • Cahyo Nugroho
    Cahyo
  • Arief Gunawan
    Arief Gunawan
  • Pryadi Satriana
    Pryadi
    • alasroban
      alasroban
    • dabaik kuy
      kritikItuSehat
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Pryadi Satriana
      Pryadi
  • Teguh Wibowo
    Teguh
  • Agus Suryono
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryono
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Lukman bin Saleh
    Lukman
    • Chei Samen
      Chei
    • Lukman bin Saleh
      Lukman
    • Chei Samen
      Chei
  • Chei Samen
    Chei
  • Isa Milis
    Isa
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • dabaik kuy
    kritikItuSehat
    • Budi Utomo
      Budi
    • Budi Utomo
      Budi
  • mzarifin umarzain
    mzarifin
    • mzarifin umarzain
      mzarifin
    • mzarifin umarzain
      mzarifin
  • DeniK
    DeniK
  • Raihan Hanif Maulana
    Raihan
    • yea aina
      yea aina
  • Raihan Hanif Maulana
    Raihan
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi