Pelaku Perusakan di Luar Stadion Kanjuruhan Siap-siap Ditangkap, Polisi Sudah Kantongi Identitas
BACA JUGA:Reaksi Telak Penyidik KPK saat Tahu Istri dan Anak Lukas Enembe Menolak Jadi Saksi
Selain itu terkait dengan korban yang tewas dalam tragedy Kanjuruhan menurut Irjen Dedi korban yang tewas bukan karena gas air mata, namun kekurangan oksigen.
Hal tersebut diungkapkan oleh pihak Polri bahwa gas air mata atau CS (Chlorobenzalmalononitrile) tidak akan menyebabkan kematian.
Irjen Dedi juga mengatakan bahwa penjelasan tersebut juga berdasarkan dari keterangan ahli maupun dokter yang menangani korban-korban dalam tragedi Kanjuruhan.
“Baik dari penjelasan para ahli serta dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata yang menangani para korban tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata,” jelas Irjen Dedi.
BACA JUGA:Gapura Little India di Jakarta Pusat Diresmikan, Anies: Ini Adalah Kota Global
BACA JUGA:Seorang Nelayan Asal Cirebon Tenggelam di Laut Irlandia, Jatuh saat Tebar Jaring
Irjen Dedi menjelaskan bahwa korban meninggal dalam tragedi tersebut disebabkan karena kekurangan oksigen akibat berdesak-desakan.
“Penyebab kematian adalah kekurangan oksigen karena berdesak-desakan. Kemudian terinjak-injak, bertumpuk-tumpukan, yang mengakibatkan kekurangan oksigen pada pintu 13, pintu 11, pintu 14 dan pintu 3,” jelasnya.
Selain itu Irjen Dedi juga menjelaskan bahwa kemampuan gas air mata justru berkurang apabila sudah kedaluwarsa atau expired.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: