Wakil Presiden KH Maruf Amin Tanggapi Tragedi Kanjuruhan: Kita Tunggu Saja Ya

Wakil Presiden KH Maruf Amin Tanggapi Tragedi Kanjuruhan: Kita Tunggu Saja Ya

Wapres Maruf Amin --

JAKARTA, DISWAY.ID - Wakil Presiden KH Maruf Amin ikut memberikan komentarnya terkait adanya tragedi Kanjuruhan yang sampai merenggut 132 korban jiwa.

Ia meminta publik untuk sabar menunggu hingga Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) selesai melakukan investigasi dari Tragedi Kanjuruhan.

"Ya kita ingin nanti mendapatkan laporan (TGIPF) siapa nanti yang bertanggung jawab dan apa yang harus dan mesti direkomendasikan oleh tim ini,” kata Wapres, dikutip dari PMJ News pada Kamis, 13 Oktober 2022.

BACA JUGA:Penjual Dawet Gadungan Kanjuruhan Ternyata Bekas Pengurus PSI, Aksinya Cium Tangan Keluarga Aremania Geger

BACA JUGA:Alasan Komnas HAM Panggil Pihak Terkait Kerusuhan Kanjuruhan

“Dan, mereka tahu nanti hasil daripada investigasinya," tuturnya menambahkan.

TGIPF juga dipastikan Ma'ruf Amin akan secepat mungkin berupaya menyampaikan laporan investigasi.

Jika laporan sudah keluar, maka hasilnya dapat dijadikan acuan langkah bagi pemerintah untuk menindaklanjuti tragedi berdarah tersebut.

"Saya kira nanti akan direkomendasikan kepada pemerintah dan pemerintah akan melakukan apa. Itu kita tunggu saja ya, siapa yang harus bertanggung jawab," paparnya.

BACA JUGA:Sosok Asli 'Penjual Dawet' Penyebar Hoaks Kanjuruhan Terbongkar, Tangisannya Pecah saat Minta Maaf

BACA JUGA:Iwan Bule Ikut Rombongan PSSI ke Komnas HAM Terkait Tragedi Kanjuruhan

"Kita ikuti hasil investigasi yang dilakukan. Kan nanti di sana bisa kelihatan siapa yang bertanggung jawab dan siapa yang harus menanggung akibat daripada peristiwa itu kita tunggu saja," sambung Wapres.

Sementara itu, pemanggilan kepada pihak terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) disebut untuk mengetahui tata kelola sepakbola dan hubungannya dengan keamanan.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan pihaknya usai fokus pada perencanaan pengamanan, kini beralih kepada tata kelolanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: