Harga Minyak Kembali Bergejolak! AS Siap Buang Cadangan 15 Juta Barel ke Pasar Global

Harga Minyak Kembali Bergejolak! AS Siap Buang Cadangan 15 Juta Barel ke Pasar Global

Harga minyak Rusia dibatasu USD60 per Barel-ilustrasi-Berbagai sumber

JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak dunia kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB, 20 Oktober 2022. 

Kondisi ini sekaligus menghentikan laju penurunan harga minyak dalam tiga hari beruntun.

Hal itu juga diikuti dengan data penurunan dalam stok minyak mentah Amerika Serikat (AS). 

Akan tetapi, AS menyatakan bakal melepaskan lebih banyak minyak mentah dari cadangannya.

Pada sesi sebelumnya, harga acuan mencapai level terendah dua minggu setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dia berencana untuk melepaskan 15 juta barel minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR).

"Secara realistis rilis SPR adalah bearish jangka pendek, bullish jangka panjang karena pada akhirnya Anda harus membelinya kembali," kata Direktur Riset Pasar di Tradition Energy Gary Cunningham dikutip dari Antara, Kamis, 20 Oktober 2022.

BACA JUGA:4 Pekerja Jakarta Islamic Center Diamankan, Polisi Minta Keterangan SOP Renovasi Kubah Masjid

Biden mencatat rencana AS untuk membeli kembali minyak untuk cadangan jika harga cukup turun. 

Pelepasan cadangan tersebut akan menjadi penjualan terakhir dari rencana penjualan 180 juta barel minyak yang diumumkan tak lama setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.

Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk pengiriman November, terangkat USD2,73 atau 3,3 persen menjadi USD85,55 per barel di New York Mercantile Exchange. 

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember bertambah USD2,38 atau 2,6 persen menjadi USD92,41 per barel di London ICE Futures Exchange.

BACA JUGA:Menang Tipis 1-0 dari West Ham United, Liverpool Naik ke Peringkat 7

Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah komersial negara itu turun 1,7 juta barel selama pekan yang berakhir 14 Oktober. 

Sementara itu, para analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan penurunan 1,2 juta barel dalam pasokan minyak mentah AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait