Subsidi Vaksin Covid-19 Distop, Pfizer Bakal Jual Rp 2 Juta per Dosis Tahun Depan

Subsidi Vaksin Covid-19 Distop, Pfizer Bakal Jual Rp 2 Juta per Dosis Tahun Depan

Vaksin Pfizer -ilustrasi-fin

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menghentikan pemberian subsidi vaksin gratis kepada masyarakat setempat.

Bersamaan dengan itu, produsen vakasin AS, Pfizer akan memulai menjual secara komersil dengan biaya US$130 atau sekitar Rp2 juta per dosis. 

"Harga komersial untuk dosis dewasa dapat dimulai awal 2023, tergantung pada saat pemerintah menghentikan program pembelian dan pendistribusian suntikan vaksin," demikian keterangan Eksekutif Pfizer.

BACA JUGA:Jadi Imam Salat di Hagia Sophia, Ulama Besar Abdullah Basfar Dibui 12 Tahun di Saudi, Salahnya Dimana?

Produsen obat itu berharap, orang-orang dengan asuransi kesehatan swasta atau cakupan melalui program publik akan terlindungi sehingga tidak perlu membayar saat melakukan vaksinasi Covid-19.

"Saat ini Undang-Undang Perawatan Terjangkau mengharuskan perusahaan asuransi menanggung banyak vaksin yang direkomendasikan tanpa membebankan biaya sendiri," demikian laporan AP News.

Mengutip laporan CNN, analisis yang diterbitkan Keluarga Kaiser Foundation pekan ini mengatakan tanpa pendanaan atau perlindungan tambahan, pencegahan dan penanggulangan Covid-19 akan terhambat, terutama pada sisi vaksin, tes, dan terapi, terlebih poin itu tidak masuk ke dalam perlindungan asuransi.

Vaksin dosis dua Pfizer memulai debutnya pada akhir 2020 dan telah menjadi suntikan pencegahan paling umum yang digunakan untuk memerangi Covid-19 di AS.

BACA JUGA:Catat, Polisi Boleh Tilang Pengendara Hanya Pakai HP dan CCTV, Selain Itu Dilarang Ya!

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, lebih dari 375 juta dosis vaksin asli, yang dikembangkan Pfizer bersama produsen obat Jerman BioNTech telah didistribusikan di AS.

Angka itu belum termasuk 12 juta dosis booster terbaru yang disetujui awal tahun ini.

Vaksin Pfizer menghasilkan pendapatan US$36,78miliar pada tahun lalu dan merupakan produk terlaris dari perusahaan obat tersebut. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: