Harga Minyak Dunia Anjlok Imbas Permintaan Tiongkok Menyusut
Harga Minyak Dunia Anjlok 2 Persen Imbas Stok AS Melimpah-ilustrasi-Berbagai sumber
JAKARTA, DISWAY.ID - Harga Minyak turun dunia anjlok pada akhir perdagangan Senin atau Selasa, 25 Oktober 2022 pagi WIB.
Anjloknya harga minyak dunia akibat menurunnya permintaan dari Tiongkok pada September dan dolar AS menguat.
Selain itu, faktor yang juga ikiut mempengaruhi dari aktivitas bisnis AS yang melemah mengurangi ekspektasi kenaikan suku bunga lebih agresif dan membatasi penurunan harga.
Dikutip dari Antara, Selasa, 25 Oktober 2022, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember kehilangan 24 sen atau 0,3 persen menjadi USD93,26 per barel di London ICE Futures Exchange, setelah terangkat dua persen minggu lalu.
BACA JUGA:Pasien Gagal Ginjal Akut Kebanyakan Sudah Stadium 3, Menkes: Memang Agak Sulit
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember merosot 47 sen atau hampir 0,6 persen menjadi USD84,58 per barel di New York Mercantile Exchange, memperpanjang penurunan pekan lalu sekitar 0,7 persen. Kedua harga acuan telah turun sekitar dua dolar AS per barel di awal sesi.
Meskipun lebih tinggi dari Agustus, impor minyak mentah Tiongkok September sebesar 9,79 juta barel per hari turun 2,0 persen di bawah tahun sebelumnya.
Hal ini karena penyulingan independen membatasi throughput (tingkat pengolahan kilang) di tengah margin tipis dan permintaan yang lesu.
"Pemulihan baru-baru ini dalam impor minyak tersendat pada September," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
"Penyulingan independen gagal memanfaatkan peningkatan kuota karena penguncian terkait covid-19 yang sedang berlangsung membebani permintaan," imbuhnya.
Ketidakpastian atas kebijakan nol covid-19 Tiongkok dan krisis properti merusak efektivitas langkah-langkah pro-pertumbuhan,
"Meskipun pertumbuhan produk domestik bruto kuartal ketiga mengalahkan ekspektasi," tulis analis ING dalam sebuah catatan.
BACA JUGA:Kemenkes Impor Ribuan Fomepizole dari AS dan Jepang
Penguatan dolar AS yang sedang berlangsung, yang naik lagi untuk sebagian sesi perdagangan menyusul dugaan intervensi valuta asing lainnya oleh Jepang, juga menimbulkan masalah bagi harga minyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: