Kecoa Laut, Komoditas Top yang Bantu Pemulihan Ekonomi dan Sosial

Kecoa Laut, Komoditas Top yang Bantu Pemulihan Ekonomi dan Sosial

Menparekraf Sandiaga Uno saat peresmian Kampung Wisata dan Budidya "A Lobster Farm" di Pantai Amed, Bali.-ist-

Es batu dengan dingin 15-20°C berfungsi sebagai obat bius yang menghambat metabolisme tubuh lobster. Bius akan bekerja dalam waktu 10-13 menit untuk lobster kecil dan 13-15 menit untuk lobster besar. Perlahan, lobster akan bergerak  lambat dan bahkan cenderung diam. 

BACA JUGA:Borussia Dortmund Vs Man City: Imbang Tanpa Gol, Haaland Tak Berkutik

Beberapa tahun belakangan ini, eksistensi startup yang bergerak di industri perikanan pun semakin banyak terdeteksi, Aruna adalah salah satunya.

“Bila bergerak lambat atau bahkan cenderung diam, pasokan oksigen di dalam styrofoam pun akan semakin terjamin. Karena dalam konteks ini, lobster harus terus kering, baiknya lobster ditaburi juga dengan bubuk gergaji atau pasir sebelum dibungkus dengan koran. Es batu juga harus dibungkus koran terlebih dahulu agar tak mudah leleh,” jelas Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna. 

BACA JUGA:Kapolri Larang Tilang Manual, Korlantas Maksimalkan ETLE di Seluruh Polda

3. Si capit kuat harus terus dalam keadaan kering

Es batu yang dimaksud pada poin kedua sebaiknya terbuat dari air laut, yang biasanya akan keras dalam waktu 3-4 hari. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi saat terjadi trouble dab di tengah perjalanan, seperti botol pecah atau bocor. Dengan adanya antisipasi ini, kemungkinan membuat lobster mati atau di-reject pun menjadi lebih kecil. Jangan lupa juga untuk masukkan aerator atau blower guna menjaga ketersediaan oksigen di dalam wadah, ya.

“Untuk diketahui, penanganan lobster dengan cara yang dijelaskan di atas diestimasi dapat membuat lobster tetap hidup dalam perjalanan maksimal 20-22 jam dengan reject rate maksimal 5%. Penanganan komoditas laut terkadang memang terkesan rumit. Namun, pasti ada hacks yang dapat membantu kita untuk melakukannya dengan baik dan benar,” terang Utari, inisiator startup perikanan Aruna berusia 29 tahun itu. 

Jangan lupa untuk tetap hati-hati dengan capit lobster hidup, ya. Sebagai informasi penutup, capit ini bisa memecahkan cangkang kerang, tiram, dan kepiting, lho!

Ilmuwan mengatakan bahwa tekanannya bisa mencapai 100 Psi. Padahal, tekanan ban mobil cuma 28-33 Psi. Kuat sekali, ‘kan? Wah, hati-hati, deh! 

BACA JUGA:Buka-Bukaan Lagi, Denise Chariesta Bocorkan Cara Cerdik R Ajak Chek In Hotel: Super Jago Banget!

4. Permintaan lobster terus naik

Kamu juga perlu tahu bahwa belakangan ini, permintaan pasar terhadap komoditas lobster, mulai dari pasar domestik hingga internasional, selalu meningkat tajam setiap tahunnya, lho! Untuk itu, Aruna pun mengambil peluang tersebut dengan menciptakan inovasi budidaya dasar laut untuk menjaga keseimbangan produksi dan kelestarian pertumbuhan lobster di wilayah perairan Indonesia. 

Pengembangan budidaya ini dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat pesisir sehingga menunjang peningkatan kondisi nelayan di wilayah pesisir sekitar menjadi lebih makmur. Pemilihan lokasi di Pantai Amed, Bali, menjadi salah satu lokasi yang sangat strategis dan cocok untuk budidaya dasar laut. Hal ini telah sesuai dengan arahan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat. 

BACA JUGA:Kamaruddin Simanjutak Singgung Glock 17 Dipakai Bharada E: Sangat Aneh Ya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: