Kekhawatiran Resesi Mereda, Harga Minya Dunia Kembali Naik

Kekhawatiran Resesi Mereda, Harga Minya Dunia Kembali Naik

Harga Minyak Dunia Anjlok 2 Persen Imbas Stok AS Melimpah-ilustrasi-Berbagai sumber

JAKARTA, DISWAY.ID - Harga minyak dunia kembali naik pada akhir perdagangan Kamis 27 Oktober atau Jumat 28 Oktober 2022 pagi WIB.

Kenaikan harga minyak dunia memperpanjang reli hari sebelumnya hampir 3 persen.

Penyebab kenaikan harga minyak lantaran sikap optimisme atas rekor ekspor minyak mentah AS dan tanda-tanda kekhawatiran resesi mereda melebihi lesunya permintaan di Tiongkok.

Kemudian spekulasi bahwa bank sentral bisa mengakhiri siklus kenaikan suku bunga kian besar, setelah Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.

Dikutip dari Antara, Jumat 28 Oktober 2022, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember terangkat USD1,17 atau 1,3 persen, menjadi USD89,08 per barel di New York Mercantile Exchange.

BACA JUGA:BKN Buka Suara Soal Mandeknya Pendaftaran ASN PPPK, Ada Masalah?

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember bertambah USD 1,27 atau 1,3 persen, menjadi USD96,96 per barel di London ICE Futures Exchange. 

Departemen Perdagangan AS melaporkan, bahwa produk domestik bruto (PDB) AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 2,6 persen pada kuartal ketiga, setelah dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi. 

Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan kenaikan 2,3 persen dalam PDB kuartal ketiga.

Dolar AS yang relatif lebih lemah juga memberikan dukungan untuk minyak. 

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,81 persen menjadi 110,5870 pada akhir perdagangan Kamis, 27 Oktober 2022, tetapi masih turun sekitar 1,3 persen untuk minggu ini.

BACA JUGA:Kabar Duka! Bus Rombongan Jemaah Umrah Indonesia Kecelakaan di Makkah, 2 Orang Meninggal Dunia

Data menunjukkan rekor ekspor minyak mentah AS, tanda harapan untuk permintaan serta spekulasi bank sentral dapat mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga menambah dukungan, setelah Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin.

"Harga minyak mentah reli setelah ekonomi AS bangkit kembali pada kuartal terakhir," kata Analis Pasar Senior di Oanda Edward Moya mengacu pada laporan PDB yang lebih kuat pada kuartal terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: