Prediksi Kontribusi KTT G20, PDB Indonesia Bisa Capai Rp7,4 triliun

Prediksi Kontribusi KTT G20, PDB Indonesia Bisa Capai Rp7,4 triliun

Turis mancanegara memilih dan berbelanja barang kerajinan di salah satu toko di Bali. Ajang Presidensi G20 Indonesia memberikan dampak maksimal dan langsung bagi masyarakat seperti peningkatan wisatawan mancanegara hingga 1,8 juta – 3,6 juta. -Dok Kemenparekraf-

BALI, DISWAY.ID-- Diprediksi kontribusi dari penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 mencapai US$ 533 juta atau sekitar Rp7,4 triliun pada produk domestik bruto (PDB), termasuk juga peningkatan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun.

Angka tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam jumpa pers bertajuk "Manfaat G20 untuk Masyarakat,", Kamis 3 November 2022.

BACA JUGA:Detik-detik Kodir ART Sambo Bersih-bersih Darah Brigadir Yosua, Siapa yang Menyuruhnya?

BACA JUGA:Sandy Walsh, Jordy Amat, Shyane Pattinama sudah Dinaturalisasi, Direktur P3S: Birokrasi Berbelit-belit

“Kami sudah menyelenggarakan banyak acara sejak 1 Desember tahun lalu. Total ada 438 event di 25 kota di Indonesia dengan berbagai tingkatan level pertemuan," ujar Susiwijono.

'Seluruh rangkaian itu memberikan manfaat besar terutama di dalam mendorong pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

BACA JUGA:6 Manfaat Jamu yang Tak Banyak Orang Tahu

BACA JUGA:Jelang WSBK 2022 Mandalika, 176 ton Kargo Logistik Sudah Tiba di Bandara Lombok

Menurut Susiwijono, dari seluruh rangkaian kegiatan baik di main event maupun di side event Presidensi G20 mampu menyerap tenaga kerja hingga 33 ribu pekerja. 

Terutama dari sektor transportasi, akomodasi, MICE dan UMKM karena di setiap event selalu melibatkan UMKM.

BACA JUGA:Kodir Bersihkan Darah Brigadir J Memakai Serokan Kayu, Disemprot JPU Karena Cengengesan

BACA JUGA:Pengamat Sebut KIB Kalau Mau Menang Pasangkan Ganjar-Erick Thohir: Ini Banyak Keunggulan

“Kalau dibandingkan dengan annual meeting pada tahun 2018 lalu, manfaat nyata bisa 1,5 hingga 2 kali lipat bahkan lebih,” jelasnya.

Susiwijono menyebutkan, hal lain yang terlihat adalah mulai menggeliatnya perekonomian di Bali. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: