Rencana Baru Elon Musk Pangkas Setengah Karyawan Twitter, Targetnya Ribuan Pegawai Kena PHK

Rencana Baru Elon Musk Pangkas Setengah Karyawan Twitter, Targetnya Ribuan Pegawai Kena PHK

ELON MUSK dalam sebuah acara di Hawthorne, California, Maret 2019. Kini, ia menguasai Twitter.-FREDERIC J. BROWN-AFP -

JAKARTA, DISWAY.ID - Elon Musk berencana mengambil tindakan untuk melakukan PHK terhadap sekitar 3.700 pekerjaan di Twitter.

Ternyata jumlah tersebut merupakan setengah dari tenaga kerja yang bekerja di perusahaan Twitter.

Dikutip dari laman Reuters, tujuan pemangkasan karyawan itu dalam upaya untuk memotong biaya.

BACA JUGA:Elon Musk Buat Kebijakan Baru di Twitter: Proses Verifikasi Sedang Diubah Sekarang

BACA JUGA:Twitter di Bawah Kepemimpinan Elon Musk, Akun Centang Biru Dikenakan Biaya Premium

Pemilik baru Twitter akan memberi tahu staf yang terkena dampak pada hari Jumat, menurut laporan itu.

Bloomberg juga melaporkan bahwa Musk bermaksud untuk membalikkan kebijakan kerja perusahaan media sosial yang ada dari mana saja.

Selain itu juga  akan mengharuskan karyawan untuk bekerja dari kantor meskipun beberapa pengecualian dapat dibuat.

Elon Musk, dalam sebuah tweet, telah membantah laporan New York Times yang mengatakan dia berencana untuk memberhentikan karyawan Twitter sebelum 1 November 2022.

BACA JUGA:Depak Petinggi Twitter, Pasangon yang Dikasih Elon Musk Mencolok Banget!

BACA JUGA:Perjalanan Elon Musk Beli Twitter; Sumringah Bertemu Luhut, Tarik Ulur 44 Miliar Dolar AS Hingga Bersih-bersih

Dilaporkan bahwa rencana itu sebelumnya disebut sebagai upaya untuk menghindari hibah saham yang jatuh tempo pada hari itu.

Sebelumnya Elon Musk sebagai pemilik baru Twitter berencana mengubah proses verifikasi akun menjadi berbayar untuk mendapat status centang biru.

Diketahui tanda centang biru menandakan bahwa akun tersebut sudah terverifikasi dapat dikatakan sebagai influencer.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads