Vaksin Covid-19 INAVAC, Karya Anak Bangsa yang Dikomentari Dahlan Iskan
Vaksin Covid-10 INAVAC karya UNAIR. -Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur-
SURABAYA, DISWAY.ID-Dahlan Iskan menyampaikan rasa senang karena vaksin Covid-19 hasil karya anak bangsa bernama INAVAC dapat dikerjakan hingga selesai oleh Universitas Airlangga atau UNAIR, Surabaya.
Kata Dahlan, riset dan pengembangan vaksin bukan hal mudah. Peneliti harus menjalani berbagai proses dan uji klinis dengan teliti dan benar.
“Saya ikut senang karena UNAIR memproses vaksin ini sampai selesai. Bagaimana vaksin ini berhasil di-launching, bagaimana cari orang yang mau menjalani vaksin. Cari orang yang bersedia diuji klinis luar biasa sulitnya. Tapi UNAIR berhasil menyelesaikannya,” tuturnya.
BACA JUGA:Kasus Covid-19 Meningkat Drastis, Masyarakat Diimbau Segera Vaksin Booster
Proses riset dan pengembangan vaksin akan terus berjalan, diharapkan setelah INAVAC akan ada produk vaksin lain yang dihasilkan sehingga dapat menjawab tantangan dan masalah di masa depan.
UNAIR juga tengah mengembangkan vaksin booster dan vaksin Covid-19 untuk anak.
“Kabar soal vaksin sudah dapat sangat menggembirakan semoga nantinya vaksin booster dan anak bisa masuk,” pungkas Dahlan.
Diketahui,Unair turut berpartisipasi dalam penanggulangan pandemi Covid-19.
Salah satu cara yang dilakukan adalah mengembangkan vaksin. Vaksin ini merupakan bukti nyata bahwa UNAIR memberi dampak yang besar bagi masyarakat.
“Di bidang riset tentu mengembangkan berbagai fasilitas agar riset terus berkembang dan maju, dan menghasilkan dampak sosial lebih nyata lagi, salah satunya adalah vaksin Covid-19,” ujar Rektor UNAIR, Prof. Dr Mohammad Nasih dalam keterangannya yang dikutip 10 November 2022.
”Vaksin ini diciptakan dalam upaya untuk mendorong adanya kontribusi dan impact UNAIR yang signifikan,” tambahnya.
BACA JUGA:Awas! Ada Vaksin Covid-19 dari China yang Haram, MUI Keluarkan Fatwa Baru
BACA JUGA:Jemaah Umrah Tidak Wajib Vaksin Meningitis dan Tak Ada Pembatasan Usia Jamaah Haji
Vaksin yang merupakan hasil karya dari para peneliti UNAIR ini menggunakan inactivated virus. Metode ini menggunakan virus yang telah dimodifikasi atau dinonaktifkan sehingga virus tidak dapat memperbanyak diri dan menyebabkan penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: