Hapuskan Isu Perang Bintang, Polri Diminta Ito Sumardi Lakukan 3 Hal Penting Ini, Baca!

Hapuskan Isu Perang Bintang, Polri Diminta Ito Sumardi Lakukan 3 Hal Penting Ini, Baca!

Eks Kabareskrim Komjen Pol (purn) Ito Sumardi angkat bicara soal Isu Perang Bintang-Screenshot YouTube/NET. Biro Jatim--

"Nah, kelemahan di sini adalah apa yang sudah dilakukan oleh Polri secara baik saat ini, itu masyarakat jarang yang mengetahui, hingga di sini kita perlu membuka komunikasi publik, harus menunjuk orang-orang yang duduk di tempat-tempat tertentu yang harus memiliki kemampuan public speaking. Jangan istilahnya kita diem padahal kita sudah berbuat, tentunya masyarakat akan menilai polisi tidak berbuat, padahal polisi sudah bebruat baik. Itu pendapat saya." tutup Ito Sumardi.

BACA JUGA:Isu Perang Bintang: Susno Duadji Sedih, Komjen Ito Sumardi tak Yakin

BACA JUGA:Kebakaran Terjadi di Karet Tengsin, 16 Unit dan 80 Personil Dikerahkan

Sebelumnya Komjen Purn Ito Sumardi menjelaskan, isu perang bintang bisa jadi dilemparkan oleh pihak tidak suka dengan Polri.

"Istilah perang bintang, saya kok rasanya tidak yakin, karena saya juga sering ke Mabes Polri dan bicara dengan pejabat Polri,” ungkap Ito Sumardi.

Justru, Ito Sumardi melihat saat ini kondisi Polri dalam keadaan yang solid.

Bahkan ketegasan Kapolri mengungkap kasus petinggi Polri terlihat, apalagi yang melanggar diberhentikan dengan tidak hormat.

BACA JUGA:Perang Bintang Pecah, Susno Duadji Tak Rela Polri Diobok-obok Isu Tambang: 'Kabareskrim Kok Gini'

BACA JUGA:Eks Jenderal Anak Buah Sambo Incar Ismail Bolong Usai Isu Perang Bintang Senggol Tito Karnavian dan Idham Azis

Dengan demikian adanya pihak-pihak yang bermain dan memperkeruh kondisi yang ada dalam tubuh Polri.

"Saya dulu saat di Kabareskrim juga pernah mengalami hal tersebut saat mengungkap sebuah kasus yang melibatkan seseorang di mana dia bisa membuat sebuah cerita,” papar Ito Sumardi.

Terkait dengan video pengakuan Ismail Bolong, Ito Sumardi menjelaskan bahwa tidak mungkin petinggi Polri menerima sesuatu secara langsung.

"Kita bisa mengambil kesimpulan bahwa yang bersangkutan tersebut membawa pesan dari pihak ketiga dan tentunya hal ini harus betul-betul didalami serta dibuktikan fakta-faktanya,” tegas Ito Sumardi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: