Sama-sama Nyeri Sendi, Ini Beda Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis yang Kerap Menyerang Lansia
Ilustrasi nyeri sendi-Pexels/ Towfiku barbhuya-Pexels/ Towfiku barbhuya
Akibatnya, timbulnya nyeri sendi, kaku sendi, peradangan sendi, terbatasnya pergerakan sendi setelah suatu aktivitas fisik, dan nyeri sendi di penghujung hari.
Gangguan ini paling sering menyerang sendi di tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang, dengan kasus paling banyak ditemui di lutut.
"Osteoarthritis atau OA paling banyak ditemui pada kasus di lutut," lanjutnya.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko osteoartritis adalah usia yang lebih tua, jenis kelamin perempuan, obesitas, aktivitas beban berat, cedera sendi, gaya hidup sehari-hari, genetik, dan deformitas tulang.
BACA JUGA:Pemesanan Tiket Melonjak, KAI Imbau Penumpang Lengkapi Syarat Perjalanan
Sementara, Rheumatoid Arthritis atau RA adalah penyakit autoimun di mana sistem imunitas tubuh menyerang sendi-sendi di tubuh.
"Perdebadaan Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis paling mendasar adalah faktor penyebabnya. Jika OA disebabkan oleh gerakan berulang, kalau RA, itu karena autoimun," jelas dr. Faisal.
Lebih lanjut, dr. Faisal juga menyebut jika RA bisa menngubah bentuk tulang jadi membengkok seiring berjalannya waktu.
Rheumatoid Arthritis biasanya mengenai sendi-sendi yang lebih kecil seperti sendi pergelangan tangan, sendi pergelangan kaki, sendi buku-buku jari, sendi ibu jari, dan baru mengenai persendian besar saat penyakit memasuki tahap lanjut.
Penangan Osteoarthritis dan Rheumatoid Arthritis
Meskipun keduanya adalah bentuk dari arthritis, diagnosis serta cara penanganan keduanya berbeda.
Rheumatoid Arthritis didiagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa riwayat medis keluarga.
Dokter juga melakukan pemeriksaan darah untuk mencari adanya antibodi yang diketahui mencetuskan rheumatoid arthritis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: