Teka-teki Buku Merah Masih Janggal? Novel Baswedan Sempat Ngobrol dengan Tito Karnavian Sebelum 'Diserang'
Novel Baswedan menolak lupa insiden air keras--Tangkapan layar/YouTube Novel Baswedan
Namun setelah beberapa bulan bekerja, TGPF tidak menemukan petunjuk pelaku penyerangan terhadap Novel.
Walaupun pada akhirnya ada 2 orang yang ditetapkan jadi tersangka, namun kejanggalan dalam kasusnya hingga kini masih terus diperosoalkan.
Kaitan isi buku merah dengan Tito Karnavian
Buku merah itu menjadi alat bukti dalam uji materi undang-undang peternakan dan kesehatan hewan yang pernah di tangani oleh KPK.
Namun buku merah itu dirusak oleh sosok diduga dari 2 orang penyidik KPK yang berasal dari Polri.
Bahkan rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik perusakan barang bukti buku merah sempat beredar.
Usut punya usut, buku merah itu mencatat cukup aliran dana yang diduga masuk ke kantong Tito Karnavian yang saat itu sedang menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
BACA JUGA:Tata Cara Mengirim File Ukuran Besar dengan GB Whatsapp
Uang tersebut diduga mengalir ke Tito Karnavian dari Basuki Hariman.
Basuki Hariman adalah pemilik perusahaan CV Sumber Laut Perkasa.
Basuki juga adalah narapidana kasus suap impor daging, yang kala itu menyeret hakim Mahkamah Konsitusi (MK) Patrialis Akbar.
Jumlah uang yang masuk dididuga tak main-main, mencapai Rp 8,1 miliar.
BACA JUGA:Geger Ledakan di Istanbul Turki Tewaskan 6 orang, Erdogan: Seorang Wanita 'Berperan'
Hal tersebut terungkap berdasarkan BAP sekretaris Basuki, yakni Kumala Dewi Sumartono karena ia rutin mencatat di buku itu.
Kini kasus buku merah tersebut senyap, namun masih banyak yang mengkaitkan dengan kasus penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: