Polisi: Belatung Bisa Jadi Petunjuk Waktu Kematian 1 Keluarga di Kalideres

Polisi: Belatung Bisa Jadi Petunjuk Waktu Kematian 1 Keluarga di Kalideres

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi-Andrew Tito-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Polda Metro Jata membawa tim gabungan Fotensik untuk kembali melakukan olah TKP satu rumah satu keluarga yang tewas mengering di Kalideres Jakarta Barat, Rabu 16 November 2022

Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, pihaknya kali ini mendapatkan petunjuk baru kematian satu keluarga yang ditemukan di dalam rumah, komplek Perumahan Citra Garden Satu Extension tersebut.

BACA JUGA:Polisi Belum Bisa Simpulkan Dugaan Sekte Pada Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres

BACA JUGA:Fakta Baru Adanya Tumpukan Sampah di Rumah 1 Keluarga Tewas Kalideres, Polisi: Korban Cenderung Mengurung Diri

Kombes Hengki mengatakan petunjuk penting yang ditemukan kali ini adalah mengenai waktu kematian keempat jenazah di dalam rumah tersebut.

Hasil dari penemuan tersebut, Hengki mengatakan pihaknya juga masih akan menunggu keputusan dari tim ahli dengan menemukan sebuah belatung yang bisa saja nantinya jadi titik terang kasus kematian misterius satu keluarga tersebut.

BACA JUGA:Mahasiswa Kritik KTT G20 Ditangkap, Komnas HAM: Bertentangan dengan Nilai HAM

BACA JUGA:Diklaim jadi Maskapai Terburuk di Dunia, Reaksi Lion Air Group Mengejutkan!

"Dari penyelidikan ini kami harus berkoordinasi, mungkin, apakah perlu kami undang ahli entomologi, ahli serangga. Karena kami temukan misalnya belatung," ujar Kombes Hengki kepada wartawan, Rabu 16 November 2022.

"Ini bisa mengarahkan kapan dia meninggal sebetulnya. Ini tim ahli yang akan mengarahkan," tambahnya.

BACA JUGA:Hasil Olah TKP Rumah 1 Keluarga Tewas di Kalideres, Polisi Mulai Dapat Titik Terang

BACA JUGA:Ini Filosofi dan Sejarah Patung Garuda Wisnu Kencana Bali, Lokasi Kegiatan G20 yang Buat Takjub

Kombes Hengki mengungkapkan, kasus kematian ini cukup rumit dan perlu kehati-hatian dalam pengungkapannya.

Oleh karena itu pihak polisi juga akhirnya menggandeng sejumlah ahli, salah satunya kedokteran forensik seperti Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia (Apsifor), laboratorium forensik, Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), ahli patologi anatomi, forensik medikolegal, hingga ahli toksikologi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads