Pendakwah Asal Turki Harun Yahya Dibui 8.658 Tahun, Dosa Apa Ini Orang?

Pendakwah Asal Turki Harun Yahya Dibui 8.658 Tahun, Dosa Apa Ini Orang?

Harun Yahya dijatuhkan vonis 8.658 tahun penjara oleh Pengadilan Istanbul.-Istimewa/turkinesia-Turkinesia

JAKARTA, DISWAY.ID - Kritikus teori evolusi Darwin sekaligus penceramah asal Turki, Harun Yahya dijatuhkan vonis 8.658 tahun penjara oleh Pengadilan Istanbul.

Harun Yahya dihukum atas sejumlah tuduhan, di antaranya pelecehan seksual, memimpin organisasi kriminal, melakukan penyiksaan, merampas kebebasan orang lain, mencegah hak atas pendidikan, dan mengambil data pribadi orang lain.

"Tak cuma Harun Yahya, pengadilan Istanbul juga memvonis 13 tersangka lainnya dengan vonis yang sama," demikian yang diberitakan Anadolu Agency.

Sedangkan 106 terdakwa divonis 4 tahun 6 bulan penjara karena menjadi anggota organisasi teroris yang dipimpin Harun Yahya. 

BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah Berpeluang Jadi PNS, Masa Depan Dijamin Cerah

Tak cukup sampai disitu, pengadilan juga memvonis delapan terdakwa dengan masing-masing tiga tahun penjara karena telah membantu organisasi teroris yang dipimpin Harun Yahya.

Sebenarnya, pemilik nama asli Adnan Oktar itu sebelumnya divonis 1.075 tahun penjara setelah terbukti melakukan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. 

Selain itu, Harun Yahya juga terbukti melakukan penipuan dan mencoba memata-matai pemerintah dalam hal politik dan militer.

BACA JUGA:Wishnu Wishnu

Namun keputusan itu dibatalkan pengadilan tinggi, kemudian persidangan pun diulang terkait organisasi kriminal bersenjata, Rabu 16 November 2022. 

Hasilnya, Harun Yahya mendapat vonis tambahan menjadi 8.658 tahun penjara

Harun Yahya sejak dulu banyak dikecam para petinggi agama Turki karena program televisinya yang kontroversial. Ia dinilai para kritikus sebagai pemimpin aliran sesat.

BACA JUGA:Terkuak, di Lokasi Ini Komjen Agus Andrianto Diduga Terima Miliaran Rupiah dari Tambang Batu Bara Ilegal di Kaltim

Dalam seluruh kegiatan dan ceramahnya, Oktar selalu dikelilingi sejumlah perempuan berpakaian minim yang menari-nari.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads